Laman

Rabu, 07 Mei 2014

Desa Selogiri Butuh Perhatian




KARANGGAYAM  - Menjadi kepala desa (Kades) di daerah pegunungan seperti di Desa Selogiri, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, tidaklah ringan. Selain komitmen dan pengabdian yang tinggi, juga butuh lebih banyak perjuangan. Bahkan harus rela berkorban harta.
Semua itu dibutuhkan untuk memajukan Selogiri yang masih minim sarana dan prasarana pendukung terutama jalan. Sulitnya akses jalan menuju desa yang berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara itu, membuat Selogiri yang dikungkung hutan pinus Perhutani, menjadi desa yang sulit ditembus kendaraan roda empat.

Tergerak untuk membebaskan warga dari kesulitan transportasi, Kades Selogiri Sukiman, pernah mengeluarkan uang dari kantong pribadi sebesar Rp 60,8 juta. "Uang itu hanya untuk sewa backhoe, alat berat yang digunakan untuk mengepras tebing cadas yang keras agar jalan menjadi lebih lebar," ujar Sukiman.

Perjuangan sepertinya masih panjang. Pasalnya, meski jalan sudah dilebarkan, namun belum seluruhnya diperkeras. Akibatnya jika musim hujan, masih saja sulit ditembus. Terutama pedukuhan yang ada di bagian utara, seperti Dukuh Kepetek, Panjang, Gintung, dan Sikebo.

Selain itu, tidak ada alat transportasi umum membuat anak-anak sekolah harus jalan kaki sekitar 9 kilometer untuk bisa sekolah di SMPN 2 Karanggayam. Kedekatannya dengan Banjarnegara juga membuat warga lebih banyak berhubungan dengan Banjarnegara. Termasuk hasil pertanian, semuanya dijual ke Banjarnegara.

"Selama ini kami mengalami kesulitan transportasi karena tidak ada jalan yang memadai. Bahkan jika ada warga yang sakit keras, harus ditandu untuk berobat ke Puskesmas," jelas Sukiman yang pernah mengalami peristiwa menyedihkan ketika seorang warganya yang sakit keras, meninggal dunia saat ditandu. (Suk)




DAFTAR BLOG TER-UPDATE