"Ada limbah yang dibuang ke bak pengolah limbah, yaitu air pencuci darah dan jeroan. Sedangkan air pencuci daging dan bulu ayam digunakan untuk memupuk tanaman pertanian seperti pepaya dan terong," jelas Sumino (30), salah satu pemilik usaha pemotongan ayam di Desa Ambal Resmi, Kecamatan Ambal,
Menurut Sumino pemanfaatan limbah tersebut merupakan solusi atas problem yang pernah dialami dari usaha
pemotongan ayam. Sebelumnya, limbah bulu ayam menimbulkan bau tak sedap bila berhari-hari dibiarkan
teronggok di tempat sampah. Begitu pula dengan limbah cair yang dibuang langsung ke selokan, bau tak
sedapnya sering dikeluhkan warga sekitarnya.
Ny Surwita (40), seorang petani setempat menuturkan bahwa pemilik usaha pemotongan ayam biasanya
menampung air pencuci daging ayam dalam jerigen- jerigen besar yang kemudian dibawa ke lahan pertanian
yang membutuhkan. Sedangkan limbah bulu ayam yang sudah dipotong-potong kecil dengan mesin pemotong bulu ayam, dibawa ke lahan pertanian dengan karung. (Dwi/Krjoga)