
Meski amblesnya jalan sudah sekitar tiga bulan lebih, namu sampai sekarang belum ada perbaikan. Karena dianggap membahayakan pengguna jalan yang lewat, warga menanami jalan berlubang tersebut dengan pohon dan bambu. Penanaman tersebut dilakukan juga karena lubang yang ada cukup dalam. Pasalnya dibawah badan jalan yang ambles merupakan sebuah gorong- gorong.
Warga sendiri khawatir lubang akan terus bertambah lebar sehingga dapat memutus akses jalan tersebut. Mengingat sampai dari hari-kehari kondisi lubang juga terus bertambah lebar. Bahkan akibat lubang jalan yang lebar dan dalam, dilokasi jalan berlubang tersebut tidak dapat untuk simpangan kendaraan.
"Atas kondisi lubangan yang cukup lebar tersebut, bahkan kerap memicu kecelakaan," ujar Warsono (43) warga Desa Sinungrejo yang rumahnya tak jauh dari lokasi jalan yang berlubang.
Keluhan serupa juga diungkapkan oleh Suwandi (56) tokoh masyarakat Desa Pagedangan. Dirinya berharap Pemerintah segera memperbaiki jalan yang berlubang sampai berlubang tersebut. Mengingat lubang berada ditengah jalan.
Meski sudah ditanami pohon sebagai tanda berlubang, namun seringkali setiap malam ada motor yang terjatuh setelah terperosok dilubang itu. Sebagian besar pengendara motor yang jatuh rata-rata karena tak mampu mengelak saat melintasi lubang.
"Kami berharap jalan berlubang tersebut segera diperbaiki, karena bukan tak mungkin akan semakin banyak korban lagi jika tidak segera diperbaiki. Mengingat jalan tersebut juga merupakan jalan alternatif yang cukup ramai dilewati kendaraan," harap Suwandi. (bento/ CK/LintasKebumen©2014)