KEBUMEN - Mencari ilmu pergi ke sekolah bukan hal yang mudah bagi anak-anak di pesedasaan di Rowokele, Kebumen, Jawa Tengah ini. Mereka harus bangun pagi dan pergi memburu angkutan pedesaan yang ada hanya 3-4 saja. Bila kendaraan tak ada, terpaksa mersti berjalan kaki paling sedikit 2 jam.
"Kalau naik angkot itu ongkosnya sekali jalan Rp 2 ribu, tapi jumlahnya jarang. Jadi kalau ada langsung diserbu dan berebut jadi ya kaya di foto itu," jelas Nur
Tobroni yang juga guru SD di Rowokele saat berbincang, Selasa (12/8/2014).
Daerah di Rowokele ini adalah perbukitan. Bila berjalan kaki mereka mesti melewati pematang sawah dan naik turun di perbukitan.
"Jalannya lumayan terjal," tambah Nur.
Yang lebih jauh sebenarnya sekolah SD. Tapi mereka tetap semangat menuntu ilmu. Karena hanya lewat sekolah anak-anak di pedesaan ini bisa meraih cita-cita dan kehidupan yang lebih baik.
"Memang jalannya sudah di aspal, tapi masih sebagian. Desa ini perbatasan Kebumen dan Banyumas, transportasi masih jarang," tutup dia. (Kbmnberiman)
