1. Letak
Candi
Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten
Magelang,
Propinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan
Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan
pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara sungai Progo
dan Elo. Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi,
dengan ketinggian 265 dpl.
2. Bentuk Bangunan
- Denah Candi Borobudur ukuran panjang 121,66
meter.
- Tinggi 35,40 meter.
- Susunan bangunan berupa 9 teras berundak
dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan 3 teras berdenah
lingkaran.
- Pembagian vertikal secara filosofis
meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.
- Pembagian vertikal secara teknis meliputi
bagian bawah, tengah, dan atas.
- Terdapat tangga naik di keempat penjuru
utama dengan pintu masuk utama sebelah timur dengan ber –
pradaksina.
- Batu – batu Candi Borobudur berasal dari
sungai di sekitar Borobudur dengan volume seluruhnya sekitar 55.000 meter persegi ( kira – kira 2.000.000 potong batu )
3. Riwayat Temuan
Candi
Borobudur muncul kembali tahun 1814 ketika Sir Thomas Stanford Raffles, Gubernur Jendral Inggris yang menjadi wali
Negara Indonesia mengadakan kegiatan di Semarang,
waktu itu Raffles mendapatkan informasi bahwa
di daerah Kedu telah ditemukan susunan batu bergambar, kemudian ia mengutus
Cornelius seorang belanda untuk membersihkannya.
Pekerjaan ini dilanjutkan oleh Presiden Kedu
yang bernama Hartman pada tahun 1835. Disamping kegiatan pembersihan, ia juga mengadakan penelitian khususnya
pada stupa puncak Candi Borobudur, namun sayang mengenai laporan penelitian ini tidak
pernah terbit.
Pendokumentasian berupa
gambar bangunan dan relief candi dilakukan oleh Wilsen selama 4 tahun sejak
tahun 1849, sedangkan dokumen foto dibuat pada tahun 1873 oleh Van Kinsbergen.
Menurut legenda Candi Borobudur didirikan oleh arsitek Gunadharma, namun secara
historis belum diketahui secara pasti. Pendapat Caspasris berdasarkan
interprestasi prasati berangaka tahun 824 M dan prasasti Sri Kahuluan 842 M,
pendiri Candi Borobudur adalah
Smaratungga yang memerintahtahun 782-812 M pada masa dinasti Syailendra. Candi
Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana.
Pendapat Dumarcay Candi
Borobudur didirikan dalam tahap pembangunan yaitu:
-Tahap I + 780 Masehi
-Tahap II dan III +792
Masehi
-Tahap IV + 824 Masehi
-Tahap V+833 Masehi
4.
Nama Candi Borobudur
Mengenai penamaanya
juga terdapat beberapa pendapat diantaranya:
Raffles:Budur yang kuno (Boro=kuno, Budur=nama tempat)
sang Budha yang
agung (Boro=agung,budur= Budha)
Budha yang banyak (Boro=banyak, budur=Buddha)
Moens:
Kota para pengunjung
tinggi Sang Budha
Casparis:
Berasal dari kata sang kamulan ibhumisambharabudara, berdasarkan kutipan dari
prasati Sri Kahuluan 842 M yang artinya bangunan suci yang melambangkan
kumpulan kebaikan dari kesepuhan tingkatan Bodhisattva.
Poerbatjaraka:
Biara di budur (Budur=nama tempat /desa)
Soekmono
dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas
bukit Menurut Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk
memuliakan agama Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang.