Tim penilai berasal dari BP DAS SOP Yogyakarta, Ir Joko Cahyono, Bakorwil Mugi S HUT, dan Balai Konservasi SDA Semarang. Penilaian lomba yang dilaksanakan baru-baru ini, dihadiri Kepala Dinas Kehutanan Kebumen Junaidi Fatkhurrohman, Camat Karanganyar Heri Nugroho dan Ketua Forum DAS Kebumen, Moh Sudjangi.
Pendamping Kelompok Tani Subur Triono mengatakan, Kelompok Tani Subur berdiri sejak 25 Februari 2006 dan beranggotakan 84 orang. Kelompok ini telah berhasil mengelola lahan secara sewadaya seluas 54,89 hektare dari luas hutan 200 hektare.
Bahan Baku
"Pohon yang ditanam berupa campuran seperti jati, jabon, sonokeling, albasia dan Jati," ujarnya seraya menyebutkan anggota kelompok juga memanfaatkan bawah tegakan dengan tanaman pandan yang menjadi bahan baku kerajinan anyaman pandan.
Penilai dari Bakorwil, Mugi menjelaskan, kriteria penilaian di antaranya, penilaian administrasi, lokasi, kelompok, prestasi dan keaktifan. Kelompok Tani Subur dinilai memiliki banyak kelebihan, antara lain kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan cukup tinggi. Hal itu dibuktikan, tidak ada sejengkal tanah pun yang tidak dimanfaatkan dengan aneka tanaman, baik tanaman keras, perkebunan maupun empon-empon.
Begitu pula dengan banyaknya mata air, menandakan kelestarian lingkungan cukup terjaga.Bahkan, salah satu sumber mata air cantel desa setempat sudah dalam proses diproduksi dalam air kemasan. Untuk itulah, dia menilai program sewadaya bisa dilaksanakan dengan baik.
"Meski begitu ada sedikit yang perlu disempurnakan dari aspek administrasi. Perlu ada sertifikasi dan surat pengesahan dari camat setempat," ujarnya. (J19-42/suaramerdeka)
