Keluhan tersebut datang dari Ari Setiawan (28) warga Desa/Kecamatan Pejagoan Kebumen. Ari yang mengaku baru-baru ini pernah terjatuh dari sepeda motor akibat tertimpa salah satu bendera Parpol merasa geram dengan keberadaan bendera Parpol dijalan protokol tersebut. Pasalnya banyak bendera Parpol yang pemasanganya tidak kokoh ,sehingga mudah miring ke jalan raya atau bahkan mudah roboh. Terlebih lagi jika sedang angin kencang, pasti banyak bendera yang hampir roboh.
Atas kejadian itu, Ari mengaku sangat kecewa dengan sejumlah Parpol yang memasang benderanya tanpa mengedepankan keselamatan pengendara yang lewat. Dia berharap pemasangan bendera hendaknya dipasang kuat-kuat dan yang tidak mudah roboh.
" Kalau sampai roboh, dan memicu kecelakaan, apakah mereka juga mau bertanggung jawab kepada pegendara yang celaka. Saya harap pemasangan bendera dijalan protokol, maupun dijalan-jalan raya lainya segera dibenahi atau diikat lagi biar kokoh dan tidak membahayakan orang lain,"harapnya saat ditemui ,Senin (31/3).
Sementara itu , menurut keterangan Haryadi (36) salah seorang pedagang kaki lima di jalan Pahlawan juga mengaku sudah beberapa kali melihat sepeda motor yang jatuh akibat tertimpa bendera Parpol yang roboh. Katanya, kejadian sering robohnya bendera Parpol pada waktu malam hari. Pasalnya pada malam hari,biasanya kondisi angin agak kencang. Dari beberapa pengendara sepeda motor yang jatuh, rata-rata memang hanya mengalami luka ringan. Meski luka ringan, sebenarnya pemasangan bendera Parpol yang kurang kokoh jelas sangat membahayakan pengendara yang lewat. Terlebih lagi jalan tersebut merupakan jalan ramai.
"Biasanya para pengendara yang jatuh akibat tertimpa bendera , karena kesal langsung membuang bendera bersamaan tiang yang menimpanya ketepian jalan. Bahkan ada seketika itu ada yang tak hanya membuang bendera yang menimpanya saja, melainkan sejumlah bendera dicabut dan dibuang keselokan,"papar Haryadi.(nto)