"Padahal potensi ekonomi sumberdaya perikanan kita kurang lebih US$ 82 miliar per tahunnya," terangnya dalam seminar "Synergia 2014: Sistem Logistik Untuk Daya Saing dan Kedaulatan Pangan" di UC UGM.
Dikatakan, peran ikan semakin penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan dan gizi nasional. Untuk itu penyediaan ikan yang berkelanjutan menjadi penting guna memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Seperti diketahui tingkat konsumsi masyarakat Indonesia selama empat tahun terakhir mengalami kenaikan. Selama periode 2009-2013 tingkat konsumsi ikan domestik rata-rata naik sebesar 5,20% setiap tahunnya. Sementara pada tahun 2013 diperkirakan angka realisasi konsumsi ikan mencapai 35,62 kg per kapita.
"Dengan kata lain pada 2013 angka realisasi konsumsi ikan sebesar 101% dari target. Jika dibandingkan dengan realisasi 2012 angka konsumsi ikan 2013 sebesar 104 persen," terangnya.
Disampaikan, permintaan terhadap ikan terus mengalami kenaikan. Sementara di sisi lain penyediaan ikan menghadapi sejumlah tantangan besar. Mulai dari kemampuan penyediaan ikan yang berkualitas, dalam jumlah besar, dan kontinu, distribusi, efisiensi logistik, dan stabilitas harga. Ditambah lagi dengan persolan konektivitas rantai pasokan, disparitas SDM dan teknologi antarwilayah, serta harmonisasi dan koordinasi kebijakan.
"Masih banyak persoalan dilapangan. Melalui sistem logistik ikan nasional (SLIN) diharapkan bisa meningkatkan kapasistas dan stabilisasi hulu-hilir, memperluas dan memperkuat konektivitas dan meningkatkan efisiensi manajemen rantai pasokan ikan," tambahnya.
( Bambang Unjianto / CN39 / Suaramerdeka.com )