KEBUMEN - Sebanhyak 441 peserta mengikuti perekrutan / seleksi operator dan pendampingan program keluarga harapan (PKH) Kebumen. Seleksi yang berlangsung di Hotel Candisari, Karanganyar, Kebumen itu dibagi dua gelombang. Pertama berlangsung Kamis (8/5) yang diikuti 220 peserta seleksi, terdiri atas delapan operator dan 212 pendamping.
Selanjutnya, gelombang kedua pada Jum'at (9/5) diikuti 221 pendamping. Kabid Sosial pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Sosial (Disnakertransos) Kebumen Muh Rosyid mengatakan, kebutuhan operator di Kebumen lima orang. Pendamping dibutuhkan 113 orang, yang nantinya ditempatkan di 26 kecamatan.
"Seleksi selama dua hari ini meliputi ujian tertulis dan Fokus Group Discusion (FGD-Red)," kata Rosyid.
Ia menjelaskan, PKH merupakan program bersama lintas kementrian dan kelembagaan negara serta Pemkab. Sasarannya yakni keluarga sangat miskin yang berjumlah 35.151 KK di Kebumen. Keberadaan pendamping nantinya untuk mendampingi keluarga sangat miskin.
Adapun operator akan dipekerjakan di sekretariat kabupaten di Disnakertransos. Peserta yang mengikuti ujian itu sebelumnya lolos administrasi di Kementrian Sosial melalui online.
"Penentu kelulusan ada di Kementrian Sosial," kata Ketua Tim Seleksi Kementrian Sosial Joyakin Tampubolon, kemarin.
Seleksi setelah administrasi yakni tertulis yang meliputi psikotes dan ilmu pengetahuan. Khusus operator dilaksanakan praktik komputer. Hasil ujian tersebut langsung diumumkan. Selanjutnya, FGD yang haislnya langsung diumumkan. Selanjutnya, FGD yang hasilnya langsung diumumkan, lantas dikirim ke Jakarta. Joyakin menjelaskan, peserta yang lolos seleksi tidak boleh rangkap bekerja.
"Kalau memilih sebagai operator atau pendamping PKH harus melepas pekerjaan lain," imbuh Joyakin.
Mereka dikontrak enam tahun hingga 2020. Adapun gaji untuk pendamping Rp 1,8 juta, dan operator Rp 2 juta. (K5-42/SM/LintasKebumen©2014)