Daging kerbau dibagikan ke warga untuk dimasak. Warga juga membuat aneka jajanan. Semuanya kemudian dimasukkan ke dalam tenong untuk dibawa ke balai desa. Dengan duduk bersila, ratusan warga Pasir khusyu dalam kenduri yang dipimpin sesepuh desa.
Setelah doa bersama, makanan yang dibawa dimakan bersama. Tukar-tukaran makanan juga dilakukan agar warga semakin guyub rukun. Begitu kenduri rampung, langsung digelar kesenian tradisional tayuban. "Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas melimpahnya hasil panen," jelas Kepala Desa Pasir, Sukamso.
Tradisi yang dilakukan Jumat Legi dan Sabtu Pahing yang lalu itu, disebut 'guyuban'. Dalam tradisi itu, warga juga mengarak tali dadung pengikat hewan ternak bersama tumpeng dan aneka sesaji keliling kampung. Arak-arakan yang dipandu kesenian tradisional ebleg, dimulai dari balai desa dan berakhir dengan melarung aneka sesaji dan tumpeng ke laut. (krjogja/Suk)