Pasalnya, Agus Septadi yang sudah menjabat dua periode itu, terganjal aturan dasar untuk maju lagi. Adapun Kadar, Wakil Ketua I PGRI Kebumen yang sebelumnya disiapkan untuk menggantikan Agus Septadi, kini menjadi salah satu Pengurus Besar PGRI Pusat, yakni sebagai Sekretaris Departemen Pembinaan Karier, Guru, dosen dan Tenaga Kependidikan. Karena itu, Kadar secara otomatis terganjal untuk maju menjadi Ketua PGRI Kebumen.
Aktivitas Kadar saat ini kerap keliling Indonesia. Apalagi, dia menjadi narasumber nasional Kurikulum 2013 tingkat SD.
Terkait pergantian Ketua PGRI Kebumen yang tinggal menghitung hari, Kadar mempersilahkan kader di tingkat daerah untuk bersaing secara sehat. Figur yang diinginkan, yakni komunikatif, mampu menjalin koordinasi dengan anggota, birokrasi, dan pihak berkepentingan lain.
Kadar berpendapat ada dua kader yang layak untuk menjadi Ketua PGRI Kebumen periode 2014-2019, yakni Tukijan dan Eko Sajarwo.
Memiliki Keunggulan
Tukijan yang menjabat Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Kuwarasan itu, merupakan Wakil Ketua II PGRI Kebumen, sedangkan Eko Sajarwo Sekretaris PGRI Kebumen. "Masing-masing memiliki keunggulan," kata Kadar yang juga Kepada SD Dorowati 1 itu.
Kadar yang kini dipromosikan mendapat golongan 4 D itu menandaskan, Tukijan sudah berpengalaman menjabat Kepala UPTD Dikpora Buayan dan Petanahan. Adapun Eko Sajarwo menjadi Kepala SMP PGRI Kebumen.
Lebih lanjut, PGRI merupakan mitra pemerintah dalam rangka membangun dan memperjuangkan profesionalisme guru agar memiliki peran strategis dalam mengembangkan kualitas pendidikan.
Menurut dia, masih banyak agenda perjuangan PGRI. Antara lain ketidaklancaran pembayaran tunjangan profesi, karut marutnya masalah sertifikasi, kesejahteraan guru wiyata, baik yang ada di sekolah negeri maupun swasta, serta peningkatan profesi guru untuk memperjuangkan para guru agar profesional. Karena itu, kata Kadar dibutuhkan figur Ketua PGRI Kebumen yang sanggup tanpa pamrih mau memperjuangkannya. (K5-32/SuaraMerdeka)