Pengurangan kuota tersebut disebabkan karena pemerintah Arab Saudi sedang memperbaiki fasilitas dan tempat ibadah haji di Masjidil Haram Mekah. Pembiming Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Al-Huda ( KBIH Al Huda) KH Wahib Machfudz Hasbullah mengatakan, kuota haji akan terus berkurang sampai tahun 2016 mendatang.
“Tahun ini saja Kebumen hanya bisa memberangkatkan 600 jamaah. Sementara sisanya seribu lebih belum bisa diberangkatkan,” kata KH Wahib yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kutosari Kebumen, ditemui, Minggu (4/5).
Sementara calon jamaah haji yang mendaftar bimbingan melalui KBIH Al Huda sejumlah 365 orang, dibuka sejak bulan syawal lalu. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan tersebar di seluruh wilayah Kebumen.
”Peserta manasik tersebut, yang sudah dipastikan berangkat tahun ini,” tegasnya.
Pengurangan jamaah haji, lanjut dia,menyebabkan antrian sangat banyak. Peserta calon jamaah haji sekarang cukup membludak, yang disebabkan biaya haji cukup murah dan terjangkau semua kalangan dibandingkan tahun 1980 atau 1990-an.
”Waktu itu, orang mau berangkat haji, harus menjual tanah pekarangan, bahkan hewan piaraanpun ikut terjual,” ujarnya.
Terlebih, kata dia, sekarang sudah ada dana talangan haji yang difasilitasi oleh bank-bank.
”Sehingga memungkinkan, siapa saja bisa menunaikan ibadah haji,” terangnya.
Pembimbing lain, H Mungin Sidi MPdI menjelaskan, latihan manasik haji itu digelar agar jamaah lebih memahami tata cara haji dan tidak kebingungan lagi ketika di Mekah nanti.
”Adapun rute haji, pertama di Arofah, kemudian ke Musdalifah, dan Mina,” jelas Mungin Sidi.
Peserta manasik haji kali ini, kata dia, selain diberi penjelasan rute haji, teori, juga mendapatkan bimbingan praktek haji. Mereka diajarkan cara melempar jumroh aqobah, tahalul (mencukur rambut) di Mina. Untuk jama’ah KBIH Al Huda, dari dua nafar (rombongan) yang ditetapkan, nantinya akan mengambil nafar tsani (dua).
”Tujuannya, agar jama’ah lebih lama beribadah di Mina,” ujarnya. (Radar Banyumas)