SADANG - Akibat air irigasi tidak mengalir, petani di Desa Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, gagal tanam. Luas lahan yang menjadi bera atau tidak bisa ditanami padi akibat tidak ada air irigasi, mencapai puluhan hektare.
"Begitu sawah dibajak, ternyata air irigasi tidak mengalir. Kami sudah satu bulan menunggu. Namun sampai sekarang tidak juga mengalir," kata Jarimin (55) pemilik sawah seluas 125 ubin yang berada di sebelah barat jalan.
Jarimin dan petani yang lain, membajak sawah ketika masih ada hujan. Petani juga sudah membuat benih. Tetapi, begitu tidak ada hujan, air irigasi ternyata tidak mengalir. Lahan yang sudah dibajak, akhirnya dibiarkan bera.
Masalah air yang dihadapi petani Pucangan, akibat air irigasi dari Waduk Wadaslintang tidak bisa mengalir sampai ke desanya. Lahan yang sama sekali tidak tersentuh air irigasi, berada di sebelah barat jalan Kutowinangun-Ambal. Sedangkan sawah di sebelah timur jalan, meski kebagian air, namun tidak memadai. (Suk/krjogja)