Perbaikan jalur alternatif itu, antara lain berada di wilayah Gombong, Karanganyar, Kebumen, Kutowinangun dan Prembun. Berdasarkan pantauan Suara Merdeka bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Sabtu (6/7) sebagian pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan jalan sudah selesai dilaksanakan dan sebagian lagi masih dikerjakan.
Salah satu pekerjaan yang sudah diselesaikan, yakni ruas jalan Kabuaran-Karanggetas Kecamatan Prembun. Jalan alternatif yang menghubungkan Kebumen-Purworejo itu sudah selesai dicor beton sepanjang 1 km dengan lebar 4 meter dan ketebalan 30 cm.
Meski pengecoran telah selesai, perbaikan jalan yang menelan anggaran Rp 1,3 miliar itu masih ditutup untuk kendaraan. Selain menunggu cor beton benar-benar kering, pengurukan bahu jalan masih belum dilakukan. Kondisi itu cukup berbahaya, mengingat antara badan jalan dengan bahu jalan selisihnya mencapai 30 cm.
"Yang jelas, saat arus mudik nanti jalan ini sudah dapat dilalui," ujar Kepala DPU Kebumen Slamet Mustolkhah di sela-sela meninjau jalur tersebut.
Didampingi Kepala Bidang Bina Marga Haryono Wahyudi dan Kasi Pemeliharaan Jalan Misrodin, Slamet Mustolkhah menyampaikan, saat ini masih ada sisa 600 meter hingga perbatasan Purworejo.
Pihaknya telah mengusulkan perbaikan jalur itu kepada Pemprov Jateng. "Mudah-mudahan tahun ini bisa dilanjutkan melalui perubahan APBD 2014," imbuhnya.
Sementara itu, perbaikan ruas Jalan Kabekelan-Lembupurwo sepanjang 12 km sebagian besar sudah selesai dikerjakan. Perbaikan jalan alternatif yang menghubungkan antara jalan nasional Kebumen-Purworejo dengan Jalan Daendels atau Jalan Lintas Selatan-selatan (JLSS) itu sampai di Desa Patukgawemulyo Kecamatan Mirit. Khusus di jalur sepanjang 200 meter di desa itu dikerjakan dengan cor beton, lantaran jalan menjadi langganan banjir.
"Dengan cor beton seperti ini diharapkan kondisi jalan bisa lebih awet," imbuh Haryono Wahyudi. (SuaraMerdeka/LintasKebumen©2014)