Kebumen - Kecil kemungkinan daging glonggongan beredar di wilayah Kabupaten Kebumen. Pasalnya, kebutuhan daging sapi sudah terpenuhi dari populasi sapi potong yang dipelihara peternak Kabupaten Kebumen sendiri.
Keterangan Kasi Perlindungan Konsumen sekaligus Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Diperindagsar) Kabupaten Kebumen, Agung Patuh, untuk mencegah daging glonggongan masuk ke Kebumen, pihaknya selalu melakukan pengawasan secara terbuka dan tertutup bersama instansi terkait.
"Pedagang daging di pasar juga aktif menangkal datangnya daging dari luar daerah yang merugikan itu," jelas Agung Patuh, Rabu (2/7/2014), seraya meminta masyarakat tetap waspada dengan ciri-ciri daging gelonggongan, yakni warna daging merah pucat, lembek, permukaan daging basah, dan biasanya oleh penjual tidak digantung karena jika daging digantung, air dari daging akan menetes.
Kepastian Kebumen bebas daging glonggongan, juga disampaikan oleh para pedagang daging. Daging yang mereka jual, dipastikan dari sapi yang dipotong sendiri.
Selama bulan Ramadan, seorang pedagang besar, rata-rata memotong 2 ekor sapi perhari. Bahkan jika mendekati Lebaran hingga H+7, bisa sampai 5 ekor perhari. (Suk)