Laman

Rabu, 30 April 2014

Status Gunung Slamet Dinaikan Menjadi Siaga


PURWOKERTO - Status Gunung Slamet di Jawa Tengah kini naik satu level menjadi Siaga. Peningkatan aktivitas kegempaan dan energi di gunung tersebut semakin meningkat. Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Surono mengatakan, peningkatan status ini dilakukan sejak pukul 10.00 WIB.

"Yang terhormat semua pihak. Izin melaporkan, peningkatan Gunung Slamet dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) pada tanggal 30 April 2014 pukul 10.00 WIB," kata Surono dalam pesan tertulisnya, Rabu (30/4/2014).

Menurut Mbah Rono, begitu dia biasa disapa, terjadi peningkatan kegempaan vulkanik, terutama gempa letusan, gempa hembusan dan tremor. Selain itu, terjadi juga peningkatan energi kegempaan (RSAM).

"Deformasi dari pos ke stasiun Cilik dan Buncis menunjukkan inflasi," tambahnya.

Karena itu, dia merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet. Sebelumnya, masyarakat di Lereng Gunung Slamet dikejutkan oleh getaran kuat seperti dari Gunung Slamet. Geteran seperti gempa membuat kaca jendela warga berbunyi.

"Seluruh warga Dusun terkejut, getarannya sangat kuat, membuat kaca jendela pintu berbunyi. Getaran tersebut kemudian disusul dengan suara gemuruh bersumber dari perut gunung," kata Kepala Dusun Limpakuwus, Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang, Banyumas, Wasirun, Selasa (29/4/2014).

Getaran paling kuat dirasakan warga pukul 07.00 WIB dan 11.00 WIB. Sejumlah penduduk mengira ada gempa. Sementara bunga api dan lava pijar terus keluar dari bagian puncak terlihat jelas pada malam hari. Pada siang hari lava pijar tidak begitu jelas hanya terlihat asap hitam bergulung-gulung keluar dari puncak. (BS/LintasKebumen©2014)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE