"Karena statusnya naik menjaga Siaga, maka zona bahaya pun diperluas dari 2 km menjadi 4 km, tapi sejauh ini belum ada pergerakan pengungsian," kata dia, Kamis (1/5) siang.
Demi memantau perkembangan kondisi Gunung Slamet yang sejak kemarin statusnya ditingkatkan dari Waspada menjadi Siaga, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Syamsul Maarif, Kamis (1/5) ini berada di Pos Pengamatan Gambuhan Kabupaten Pemalang.
Rombongan BNPB didampingi oleh petugas Posmat Gambuhan dan BPBD Kabupaten Banyumas berada di Posmat yang berjarak sekitar 10 km dari puncak Slamet.
Ada sejumlah parameter yang membuat status Gunung Api Slamet dinaikan dari status Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III). Kepala Pos Pemantauan Gunung Api Slamet, Sudrajat, menyatakan, secara visual ditandai dengan sudah keluarnya lava pijat dari kawah. Secara Instrumental (aktifitas kegempaan) juga sudah semakin meningkat, seperti gempa letusan, gempa hembusan dan gempa tremor harmoni.
"Energi kegempaan juga meningkat. Deformasi atau penggelembungan tubuh Gunung Slamet, EDM dari pos ke stasiun Cilik dan Buncis menunjukkan inflasi," kata Sudrajat. (BS/LintasKebumen©2014)