KEBUMEN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia akan mengalami musim kering terparah sepanjang 30 tahun terakhir. Kekeringan akan melanda Indonesia lebih besar dari 40 persen dibanding sekarang. Prediksi itu dihitung berdasarkan perkembangan musim sepanjang tahun 70-an sampai 2001.
Setelah itu Indonesia lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya. Itu artinya memang perubahan iklim sudah di depan mata. Itu tadi prediksi ilmiah dari Direktur BMKG Edvin Aldrian.
"Ini kan periode 30 tahun, tahun 70 sampai 2001 di banding 30 tahun sekarang. Nah keluar lah 40 persen itu. Itu data tahunan," kata Edvin.
Edvin juga mengatakan, saat ini BMKG tengah memetakan daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan parah di 2014. Namun kata dia itu tidak bisa dilakukan dengan cepat, butuh pendalaman soal daerah yang berpotensi kekeringan itu.
"Menurut saya dampak perubahan iklim itu sudah sangat nyata," kata Edvin.
Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakn wilayah Jawa Tengah bagian selatan segera memasuki awal masa pancaroba atau transisi dari musim hujan menuju kemarau di bulan Maret.
Selain itu, intensitas petir di wilayah selatan Jawa Tengah terutama Cilacap dalam beberapa hari terakhir sangat tinggi. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa awal masa transisi juga ditandai dengan aktifnya pemanasan lokal sehingga hujan yang terjadi cenderung pada sore hari dan berlangsung singkat.
"Biasanya kalau pemanasan lokalnya aktif, penguapannya banyak, hujannya cenderung hujan konvektif. Ciri-ciri seperti ini biasanya menunjukkan awal masa transisi," katanya. (jpn/mnt/LintasKebumen)