Laman

Senin, 31 Maret 2014

Nelayan Suwuk Didorong Budidayakan Mangrove



Foto: Nelayan Suwuk Didorong Budidayakan Mangrove

PURING-Untuk meningkatkan hasil perikanan para nelayan di wilayah pesisir pantai Suwuk, tepatnya Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring Kebumen. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah meminta sekaligus akan mendorong para nelayan Di Desa tersebut untuk mengembangkan hutan mangrove di Desa tersebut. Pengembangan hutan mamgrove bisa dilakukan di wilayah pesisir pantai maupun sungai. 

Hal tersebut disampaikan Kabid Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah ,Ir Yusmanto ST MM pada saat memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada para Nelayan di Desa Tambakmulyo baru-baru ini yang betempat di TPI Criwik Tambakmulyo. Dalam acara tersebut hadir pula jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan Kebumen serta Kelompok Peduli Lingkungan Pantai Selatan (Pansela) Kebumen.

Yusmanto menjelaskan, sebanrnya hutan mangrove bukan hanya berfungsi sebagai penghijauan , penahan erosi dan pencegah tsunami saja. Melainkan keberadaan hutan mangrove juga sangat berdampak dengan kelestarian ikan diwilayah sekitar hutan mangrove. Pasalnya, akar tanaman mangrove yang berada didalam air merupakan tempat yang paling disukai ikan untuk melakukan perkembangbiakan. Sehingga ,semakin banyak masyarakat yang mengembangkan hutan mangrove, diyakini akan semakin bertambah pula jumlah ikan yang ada. Dengan begitu nelayan tidak akan terlalu resah jika musim paceklik tiba, karena mereka bisa mencari ikan ditepian pantai.

"Kami berharap para nelayan di Kebumen juga mulai mengetahui besarnya manfaat hutan mangrove. Sehingga kedepan kita harapkan disepanjang wilayah pesisir maupun sungai di kebumen terdapat hutan mangrove,"paparnya.

Ketua paguyuban nelayan Desa Tambakmulyo, Warsono berujar, sebenarnya dulu disungai Telomoyo Desa Tambakmulyo pernah ada hutan mangrove. Namun hutan mangrove tersebut dihilangkan pada saat pembongkaran bendunga di sungai telomoyo oleh oleh Pemkab. Pada saat masih ada hutan mangrove, Warsono mengakui bahwa kelestarian ikan disekitar sungai masih cukup baik. Namun sejak hilangnya hutan mangrove tersebut, keberadaan ikan semakin berkurang.

"Setelah mendapatkan pembinaan dan pemahaman dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi ini, kita berencana untuk mulai mengembangkan hutan mangrove, terutama di sepanjang sungai Telomoyo dulu,"ungkap Warsono.(Arj)
PURING,KEBUMEN -Untuk meningkatkan hasil perikanan para nelayan di wilayah pesisir pantai Suwuk, tepatnya Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring Kebumen. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah meminta sekaligus akan mendorong para nelayan Di Desa tersebut untuk mengembangkan hutan mangrove di Desa tersebut. Pengembangan hutan mamgrove bisa dilakukan di wilayah pesisir pantai maupun sungai. 
Hal tersebut disampaikan Kabid Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah ,Ir Yusmanto ST MM pada saat memberikan sosialisasi dan pembinaan kepada para Nelayan di Desa Tambakmulyo baru-baru ini yang betempat di TPI Criwik Tambakmulyo. Dalam acara tersebut hadir pula jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan Kebumen serta Kelompok Peduli Lingkungan Pantai Selatan (Pansela) Kebumen.

Yusmanto menjelaskan, sebanrnya hutan mangrove bukan hanya berfungsi sebagai penghijauan , penahan erosi dan pencegah tsunami saja. Melainkan keberadaan hutan mangrove juga sangat berdampak dengan kelestarian ikan diwilayah sekitar hutan mangrove. Pasalnya, akar tanaman mangrove yang berada didalam air merupakan tempat yang paling disukai ikan untuk melakukan perkembangbiakan. Sehingga ,semakin banyak masyarakat yang mengembangkan hutan mangrove, diyakini akan semakin bertambah pula jumlah ikan yang ada. Dengan begitu nelayan tidak akan terlalu resah jika musim paceklik tiba, karena mereka bisa mencari ikan ditepian pantai.

"Kami berharap para nelayan di Kebumen juga mulai mengetahui besarnya manfaat hutan mangrove. Sehingga kedepan kita harapkan disepanjang wilayah pesisir maupun sungai di kebumen terdapat hutan mangrove,"paparnya.

Ketua paguyuban nelayan Desa Tambakmulyo, Warsono berujar, sebenarnya dulu disungai Telomoyo Desa Tambakmulyo pernah ada hutan mangrove. Namun hutan mangrove tersebut dihilangkan pada saat pembongkaran bendunga di sungai telomoyo oleh oleh Pemkab. Pada saat masih ada hutan mangrove, Warsono mengakui bahwa kelestarian ikan disekitar sungai masih cukup baik. Namun sejak hilangnya hutan mangrove tersebut, keberadaan ikan semakin berkurang.

"Setelah mendapatkan pembinaan dan pemahaman dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi ini, kita berencana untuk mulai mengembangkan hutan mangrove, terutama di sepanjang sungai Telomoyo dulu,"ungkap Warsono.(Arj)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE