Laman

Selasa, 01 April 2014

Sekarjagad Ingin Teliti Batik Kebumen

Foto: √√ Sekarjagad Ingin Teliti Batik Kebumen √√

KEBUMEN - Telah
memiliki tradisi membatik puluhan
tahun lamanya dengan tingkat
keragaman motif yang tinggi, nama
batik Kebumen hingga kini belum
tercantum dalam sejarah batik di
Indonesia.

"Karena itu, batik Kebumen sangat
menarik dan menantang untuk
diteliti. Kapan mulai ada, siapa
pencetusnya, bagaimana filosofi
dibalik motif-motifnya serta seluk
beluk di dalamnya," ujar Ketua
Paguyuban Pecinta Batik
Sekarjagad, Ir Dra Larasati
Suliantoro, di Pendopo Rumah
Dinas Bupati Kebumen.

Selain untuk melihat perkembangan
batik Kebumen saat ini, menurut
Ny Larasati kedatangannya beserta
200 anggota paguyuban ke
Kebumen membawa misi untuk
mencari benang merah asal-usul
batik Kebumen. Untuk keperluan
itu, rombongan ini membawa serta
seorang pemerhati dan penulis
batik asal Jerman, Brigitte Willach.

"Karena itu, kunjungan ke Kebumen
kami mulai di Kecamatan Mirit
dengan mengunjungi makam Mbah
Lancing di Tlogodepok Mirit yang
peziarahnya punya tradisi menaruh
selembar kain batik di cungkup
makam serta dilanjutkan
kunjungan ke Pasar Tlogopragoto
untuk melihat kain-kain batik di
pasar itu," papar Ny Larasati.

Dalam kunjungan di 2 tempat itu
diperoleh kesimpulan sementara
bahwa batik di Mirit tersebut
berhubungan erat dengan sejarah
batik 'Bagelenan' yang tumbuh di
wilayah Purworejo bagian barat
yang batiknya didominasi dengan
warna biru tua dan coklat serta
motif khas setempat. Sedangkan
batik di wilayah Kebumen lainnya,
dengan melihat corak
dan pewarnaannya kemungkinan
terkait dengan tradisi agraris
masyarakatnya. (Krj)
KEBUMEN - Telah memiliki tradisi membatik puluhan tahun lamanya dengan tingkat keragaman motif yang tinggi, nama batik Kebumen hingga kini belum tercantum dalam sejarah batik di
Indonesia.

"Karena itu, batik Kebumensangat menarik dan menantang untuk diteliti. Kapan mulai ada, siapa pencetusnya, bagaimana filosofi dibalik motif-motifnya serta seluk beluk di dalamnya," ujar Ketua Paguyuban Pecinta Batik Sekarjagad, Ir Dra Larasati Suliantoro, di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen.

Selain untuk melihat perkembangan batik Kebumen saat ini, menurut Ny Larasati kedatangannya beserta 200 anggota paguyuban ke Kebumen membawa misi untuk mencari benang merah asal-usul batik Kebumen. Untuk keperluan itu, rombongan ini membawa serta seorang pemerhati dan penulis batik asal Jerman, Brigitte Willach.

"Karena itu, kunjungan ke Kebumen kami mulai di Kecamatan Mirit dengan mengunjungi makam Mbah Lancing di Tlogodepok Mirit yang peziarahnya punya tradisi menaruh selembar kain batik di cungkup makam serta dilanjutkan kunjungan ke Pasar Tlogopragoto untuk melihat kain-kain batik dipasar itu," papar Ny Larasati.

Dalam kunjungan di 2 tempat itu diperoleh kesimpulan sementara bahwa batik di Mirit tersebut berhubungan erat dengan sejarah batik 'Bagelenan' yang tumbuh di wilayah Purworejo bagian barat yang batiknya didominasi dengan warna biru tua dan coklat serta motif khas setempat. Sedangkan batik di wilayah Kebumen lainnya,
dengan melihat corak dan pewarnaannya kemungkinan terkait dengan tradisi agraris masyarakatnya. (Krj)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE