JAKARTA - Mulai 30 Juni 2014, jalan Pantai Utara Pulau Jawa ( Pantura), yang saat ini sedang diperbaiki, sudah bisa rampung dan dapat digunakan para pemudik Lebaran 2014.
Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Adriananda di Jakarta Rabu (28/5) mengatakan pihaknya tahun ini berkonsentrasi memperbaiki jalan Pantura Jawa Barat sepanjang 25 Km, dan Jawa Tengah sepanjang 55 Km.
Menururtnya, anggaran renovasi Pantura Rp. 1,8 trilyun. Namun baru Rp. 600 milyar yang digunakan untuk Pantura Jawa Barat, dan Rp. 800 milyar untuk Pantura Jawa Tengah, karena Kementerian PU tidak bisa langsung melakukan perbaikan secara keseluruhan dalam satu tahun.
Perbaikan jalan Pantura, menurut Adriananda, menjadi prioritas sehingga diusulkan untuk tidak dipotong, dalam rangka pengurangan anggaran PU.
Mengenai penyebab sering rusaknya jalur Pantura kata Adriananda , salah satu faktornya adalah lalu lintas yang padat dengan dengan tonase besar. Menurut data, dalam satu hari sekitar 40-50 ribu kendaraan bertonase ringan hingga berat melintasi jalur ini. "Hal itu lah yang membuat kita melakukan pengecoran hingga pengaspalan secara bertahap dalam satu tahun," katanya.
Disamping faktor over loading Jalur Pantura, saat ini pondasi sebagian jalan tersebut sudah rapuh tergerus air laut dan lumpur dari bawah.Hal itu juga menjadi penyebab lamanya renovasi jalur pantura. ´
Adriananda mengakui menghadapi dilema, karena pihaknya hanya diberi izin perbaikan per 500 m, mengingat volume lalu-lintas padat luar biasa. "Bisa saja kita lebih cepat dengan menutup dua bahkan sampai tiga jalur, namun ini bisa membuat kemacetan lebih parah di daerah itu," kata Adriananda.
Dia berharap, dengan selesainya jalur rel ganda lintas utara, dan jalan tol Jakarta – Palimanan (Cirebon), dapat mengalihkan beban dari jalur pantura, sehingga peremajaan jalur ini bisa cepat selesai. (WID/Humas Kemenpu/ES)