"Khusus setiap Jumat pagi kami meminta semua pedagang yang berjualan di areal bongkar muat atau pasar pagi untuk bekerja bakti membersihkan sampah di areal itu," ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Tumenggungan Kebumen, Suhaji, di ruang kerjanya, Jumat (09/05/2014).
Diungkapkan, Pasar Tumenggungan yang dibangun di lahan seluas 2.000 meter pesegi dengan pedagang 3.000 orang lebih memiliki problem sampah cukup berat. Mengingat, sampah dihasilkan sepanjang hari sejak pasar dibuka pukul 04.30 sampai pukul 18.00. Untuk menjaga kebersihan areal pasar yang luas dengan produksi sampah yang tinggi, hanya ditangani 15 petugas kebersihan.
"Ternyata 15 petugas itu tak cukup mengatasi secara menyeluruh problem sampah di sini," jelas Suhaji.
Guna mengatasi permasalahan sampah pasar itu, selain menghimbau pedagang agar setiap harinya mau meluangkan waktu membersihkan sampah di dekat tempatnya berjualan, juga mengerahkan pedagang areal bongkar muat setiap Jumat pagi bekerja bakti di lokasi mereka berjualan. Kegiatan kerja bakti itu salah satu tujuannya sebagai 'shock therapy' menyadarkan pedagang tentang arti kebersihan.
"Selain diwarnai aktifitas bongkar muat, setiap subuh sampai pagi areal bongkar muat itu dipenuhi puluhan pedagang. Transaksi jual beli itulah penghasil sampah sampah sangat banyak, sehingga dibutuhkan kesadaran pedagang untuk berpartisipasi ikut membersihkan," tegas Suhaji. (Krjogja/LintasKebumen©2014)
