Jalan tersebut pernah dibangun pengaspalan pada tahun 2008 menggunakan anggaran dana PNPM. Namun karena anggaran minim, material aspal tidak maksimal. Hal itu menyebabkan aspal mengelupas dan kini menyisakan batu-batu lancip yang sangat merepotkan pengguna jalan.
“Bahkan tak sedikit pengendara, terutama sepeda motor harus menuntun motornya, karena pecah ban,” ungkap anggota BPD setempat, Nur Salim, ditemui Selasa (6/5).
Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi rusak seperti ini sudah berlangsung sejak 5 tahun lalu, sangat menyulitkan masyarakat yang biasa digunakan sebagai jalur transportasi menuju kota Kebumen maupun ke Kecamatan Poncowarno. Dia sangat menyayangkan dengan sikap pemerintah yang terkesan membiarkan jalan semakin parah.
“Sekarang ini tergantung dengan pemerintah punya niat baik atau tidak untuk memperbaiki jalan tersebut,” terangnya.
Terpisah Kepala Desa setempat, Khanifudin mengatakan, jalan tersebut sudah sering diusulkan perbaikan. Proposal juga sering dibuat, namun sampai sekarang belum juga ada realiasi anggaran yang turun.
“Pernah pula kami dijanjikan perbaikan dengan nilai nominal Rp 2 milliar menggunakan dana APBN, sampai sekarang juga belum turun,” katanya.
Tahun ini ada anggaran turun, kata dia mengimbuhkan, namun sedikit sekali, hanya Rp 60 juta Anggaran Banprop Jateng. Hanya untuk membangun jalan sepanjang 180 meter saja.
“Bulan depan (Juni Red) akan kami realisasikan,” tuntasnya. (Radar Banyumas)
