JENEWA - Indonesia kembali terpilih sebagai Wakil Anggota Badan Eksekutif Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) untuk periode 2014-2017. Ini berarti kepercayaan selama 6 tahun berturut-turut setelah sebelumnya Indonesia terpilih untuk periode 2011-2014.
Pemilihan berlangsung di markas ILO di Jenewa, Swiss, Senin (2 Juni 2014) sore dari pukul 17.30 sampai 18.30 waktu setempat di sela-sela pertemuan Konferensi Perburuhan Internasional sesi ke-103 yang berlangsung selama 3 pekan dari 28 Mei hingga 12 Juni 2014 akan datang.
Pertemuan ini akan dihadiri oleh para menteri di bidang ketenagakerjaan termasuk Menteri Tenaga Kerja RI yang dijadwalkan akan menyampaikan pidato pada 9 Juni nanti, demikian Arsi Dwinugra Firdausy, Sekretaris I pada PTRI Jenewa kepada detikcom seusai pemilihan.
Disebutkan, terpilihnya Indonesia itu setelah sebanyak 185 negara anggota ILO memberikan suara untuk memilih 38 negara sebagai anggota Badan Eksekutif yang akan bertemu 3 kali setahun pada bulan Maret, Juni, dan Oktober.
Badan Eksekutif ILO dalam pertemuan-pertemuan tersebut akan membahas dan memutuskan berbagai kebijakan ILO, agenda International Labour Conference, mensahkan program dan anggaran, serta memilih Direktur Jenderal organisasi ini.
Selama tiga tahun terakhir, Indonesia secara aktif terlibat dalam berbagai pembahasan termasuk terkait isu pekerja migran, pekerja rumahtangga, berbagai kebijakan ketenagakerjaan termasuk terkait pekerja belia dan kerja layak bagi semua (decent work for all) dan perlindungan sosial.
Sebelum diajukan dalam pemilihan ini, pencalonan Indonesia telah mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota ASEAN dan seluruh negara-negara kawasan Asia dan Pasifik.
Terpilihnya Indonesia untuk periode tiga tahun mendatang memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk terus aktif terlibat dalam pembahasan multilateral isu ketenagakerjaan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak dan melibatkan kepentingan baik unsur pekerja, pengusaha, maupun pemerintah. (es/es/dtk)
