"Ada beberapa tahapan pengerjaan, sebagian sudah jadi, sebagian baru dianggarkan," kata Hermanto dirilis dari Tempo, Jumat (30/5).
Rel ganda jalur lintas selatan yang sudah beroperasi baru 196 km. Segmen Cirebon-Larangan sepanjang 57 km masih dalam tahap pembangunan dan direncanakan selesai pada Desember 2014, sedangkan yang masih dalam perencanaan mencapai 367 km.
"Yang kemarin kita resmikan itu merupakan bagian dari rel ganda Cirebon-Prupuk, Kroya, sepanjang 150 kilometer," kata Hermanto.
Segmen satu, yakni jalur ganda Cirebon-Prupuk 74 km, sudah dioperasikan sepanjang 17 km pada 2011. Segmen kedua, Prupuk-Purwokerto sepanjang 56 km telah diresmikan tahun lalu. Namun pembangunan jalur ganda Purwokerto-Kroya sepanjang 28 km baru mulai tahun depan dianggarkan.
Untuk melengkapi jalur rel ganda Kutoarjo-Yogyakarta-Solo yang sudah beroperasi sejak 2007, Kementerian Perhubungan akan melanjutkan proyek rel ganda Solo-Surabaya. Proyek ini dibagi menjadi dua, yaitu rel ganda Solo-Paron yang dibangun bekerja sama dengan Cina mulai 2015 dan rel ganda Paron-Madiun-Kertosono-Surabay
Adapun jalur ganda lintas selatan antara Kroya-Kebumen-Kutoarjo sepanjang 76 km kini dalam tahap negosiasi kontrak dengan kontraktor Jepang. Hermanto menjelaskan proyek kerja sama dipilih saat menggarap rel ganda Kroya-Kutoarjo saja karena kementerian sempat harus menunggu lama hasil negosiasi dengan Jepang.
''Pembangunan rel ganda lintas selatan Jawa ini menghabiskan anggaran hingga Rp 367 triliun sampai 2017. Saat sosialisasi dengan Jepang lama, tapi kita punya SUKUK, dan dirjen anggaran menggelontorkan ya sudah kita garap itu." katanya. (Tempo/LintasKebumen©2014)