1.1 Batik Solo Trans
Dinas Perhubungan Kota Surakarta meluncurkan fasilitas layanan transportasi umum Solo Batik Trans, Rabu (1/9). Layanan transportasi perkotaan berjenis bus rapid transit itu nantinya akan menjadi bus kota tercanggih di Indonesia.
Pada tahap awal, mereka baru mengoperasikan delapan unit armada dari 15 armada yang dimiliki. Bus yang merupakan sumbangan dari Kementerian Perhubungan tersebut dioperasikan oleh Perusahaan Umum Damri Unit Bus Kota Surakarta.
"Nantinya semua armada akan dioperasikan secara bertahap," kata Kepala Dinas Pehubungan Kota Surakarta, Yosca Herman Soedrajad.
Seperti bus rapid transit yang berada di kota lain, Solo Batik Trans hanya akan berhenti di halte-halte tertentu. Bus tersebut bakal melintas dari terminal Palur hingga terminal Kartasura, dengan jarak sekitar 19 kilometer. Selama belintasi rute tersebut, Bus Rapid Transit akan menyinggahi 35 halte.
Untuk melintasi rute tersebut, Solo Batik Trans hanya membutuhkan waktu tempuh selama 35 menit. Waktu tempuh tersebut jauh lebih cepat dibanding bus kota biasa, yang memiliki waktu tempuh hingga satu jam.
Menurut Herman, pengoperasian Solo Batik Trans tersebut diharapkan mampu mengurai kepadatan lalu lintas di Kota Surakarta. "Selama ini masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi akibat minimnya kenyamanan alat transportasi umum," kata Herman. Dia yakin, banyak pengguna kendaraan pribadi yang bakal beralih ke Solo Batik Trans.
Dia juga yakin, kehadiran Solo Batik Trans tersebut tidak akan mematikan bus kota lain. "Sebab harga tiketnya sedikit lebih mahal," kata Herman. Namun dia berharap, pengusaha bus kota lain dapat memperbaiki fasilitas armadanya sehingga mampu setara dengan Solo Batik Trans, terutama dari segi ketepatan waktu.
Terpisah, Manager Perusahaan Umum Damri Unit Bus Kota Surakarta, Irwanto yakin jika pengoperasian Solo Batik Trans akan mendapat sambutan baik dari masyarakat. Selama ini, pihaknya juga telah mengoperasikan bus kota kelas eksekutif.
"Penumpang selalu penuh," kata Irwanto. Saat ini, penumpang yang menumpang Solo Batik Trans masih diharuskan membeli tiket. SUMBER
1.2 Railbus dan Bis Tingkat
Untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas dan menjadi kota yang manusiawi terhadap warganya, Kota Solo sejak dini merintis pembangunan transportasi massal. Kota ini mendapat bantuan berupa rail bus buatan PT INKA yang peluncurannya diresmikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Minggu (20/2/2011)
Railbus atau bus yang berjalan di atas rel kereta, akan dioperasikan untuk melengkapi kereta feeder (kereta pengumpan) jurusan Solo-Wonogiri ini merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Menurut Bambang, Solo pantas menjadi referensi bagi kota lain karena membangun transportasi yang humanis dan ramah terhadap warganya. Dengan transportasi massal yang nyaman, pergerakan masyarakat menjadi efisien.
"Kota yang baik yang memfasilitasi dan memberi ruang untuk perekatan sosial masyarakatnya agar semakin baik dan maju," kata Bambang.
"Kota yang baik yang memfasilitasi dan memberi ruang untuk perekatan sosial masyarakatnya agar semakin baik dan maju," kata Bambang.
Wali Kota Solo Joko Widodo mengatakan, Solo tidak ingin terlambat dalam membangun transportasi massal kota. Sebelum adanya railbus, telah ada Batik Solo Trans. Diakuinya, tidak mudah mengalihkan kebiasaan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi kepada angkutan massal. Demikian pula dengan membangun budaya masyarakat berdisiplin dalam memanfaatkan transportasi massal.
"Jangan sampai sudah terlanjur macet baru memikirkan solusinya. Transportasi massal harus dibangun sejak 20-30 tahun sebelumnya. Itu juga yang dilakukan negara maju," kata Jokowi, panggilan Joko Widodo.Pengamat transportasi Djoko Setijowarno yang juga hadir mengatakan, pembangunan transportasi massal memang harus dimulai sejak dini. "Krisis energi mendorong kebutuhan ini. Keberhasilan pembangunan transportasi massal bergantung pada kepemimpinan kepala daerah. Pembangunan transportasi massal baik juga dimulai dari kota kecil karena kalau kita tunggu Jakarta terlalu banyak kepentingan," kata Djoko.
Railbus yang dibeli dengan harga Rp 16 miliar ini terdiri dari tiga unit gerbong dan mampu mengangkut hingga 160 penumpang. Alat transportasi sepanjang 38 meter ini dilengkapi pendingin dan rak bagasi. Railbus melintasi tengah Kota Solo dan melewati pusat-pusat ekonomi dan wisata sebelum menuju Wonogiri yang melewati wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Selain railbus, Kota Solo juga sudah memiliki bus tingkat wisata. Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo Yosca Herman Soedrajad mengatakan, untuk pengadaan bus tingkat wisata digunakan biaya dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Solo senilai Rp 1,8 miliar. Bus tingkat yang diberi nama Bus Wisata Batik Keris Solo ini beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00-22.00 yang melewati titik-titik wisata dan ekonomi, seperti Taman Sriwedari, Museum Radya Pustaka, Kampoeng Batik Kauman, Laweyan, Lumbung Batik, Pura Mangkunegaran, dan lainnya. SUMBER