KEBUMEN - Sejumlah elemen masyarakat sipil yang terdiri atas sejumlah LSM dan perangkat desa mendatangi gedung DPRD Kebumen, Jumat (6/6). Kedatangan mereka untuk public hearing menyampaikan keprihatinan terhadap buruknya kinerja anggota DPRD Kebumen.
Pasalnya, kemalasan sebagian anggota legislatif tersebut dinilai mengakibatkan terbengkalainya agenda krusial yang menyangkut hajat hidup masyarakat. Mereka juga mendorong profesionalisme dan keseriusan DPRD Kebumen melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sejumlah unsur masyarakat itu terdiri atas aktivis Forum Masyarakat Sipil (Formasi), Forum Komunikasi Masyarakat Desa (FKMD), Aliansi Masyarakat peduli Anggaran, Forum Peduli Pembangunan Kawasan Karangsambung (FP2KK) Forum Peduli Konservasi Lahan dan Bebatuan (FPKLB).
Mereka menyayangkan terjadinya beberapa kali rapat paripurna DPRD yang tidak kuorum. Dikhawatikan hal tersebut berdampak pada molornya berbagai agenda yang lain. Hadir dalam kesepatan itu pimpinan DPRD dan para pimpinan fraksi. Tampak Ketua DPRD Kebumen Budi Hianto Susanto, didampingi dua wakil ketua Yusuf Cahyono dan Suprapto HS.
Ketua fraksi yang hadir dari Fraksi Golkar Purwanto, Ketua Fraksi PAN Gito Prasetyo, Ketua Fraksi Demokrat Aksin meski datang terlambat. Dua orang ketua fraksi yang tidak terlihat adalah Fraksi PDI-P Sudarno Ketua Fraksi PKB Sri Hari Susanti. Hanya tampak seorang anggota Fraksi PKB yakni Miftakhul Ulum.
Presidium Formasi Yusuf Murtiono menyesalkan tidak dibahasnya LKPJ Bupati 2013 karena tidak kuorum. Padahal LKPJ untuk mengukur capaian kinerja selama setahun dan sangat penting sebagai rekomendasi pembangunan di tahun 2014 dan 2015.
"Ini nurani anggota DPRD yang tidak hadir itu sejauh mana. Mereka dipilih rakyat, masih mendapat gaji, dan aktif mengambil gaji," ujarnya seraya meminta tidak menjadikan alasan sibuk atau tidak terpilih kembali tetapi mengabaikan kepentingan rakyat.( Supriyanto / CN26 / SuaraMerdeka )