"Ya mungkin teman-teman mau bukain kamar di hotel," kata Umi Pipik, saat ditemui di Perumahan Bukit Mas, Rempoa, Jakarta Selatan, Jumat (20/6).
Dalam musibah yang terjadi tersebut, barang-barang Umi Pipik ludes terbakar. Namun hal itu tidak menjadi soal. Baginya yang terpenting adalah keselamatan keempat buah hatinya.
"Saya sudah enggak mikirin itu (harta benda). Saya bersyukur masih bangun dan menyelamatkan anak-anak, itu benda dunia dan akhirat. Saya mikirnya cuma anak-anak, enggak mikir apa-apa, yang penting saya masih dikasih kekuatan buat nyelamatin anak-anak," tegasnya.
Anehnya, Pipik Dian Irawati alias Umi Pipik tidak merasakan firasat apapun sebelum rumahnya hangus terbakar. Ia hanya bisa pasrah atas jalan hidup yang sudah digariskan Tuhan kepadanya.
"Saya enggak pernah mikirin takdir saya. Lima menit ke depan saya enggak tahu, semua rahasia Allah," kata Umi Pipik, saat ditemui di Perumahan Bukit Mas, Rempoa, Jakarta Selatan, Jumat (20/6).
Menurutnya, musibah yang menimpanya kali merupakan takdir yang harus dijalaninya. Ia percaya untuk dekat kepada Tuhan, tidak selamanya jalan yang dilalui akan selalu mulus. "Ini semua sudah skenario Allah. Firman Allah kan jelas, menghadap Allah itu tidak dengan mudah. Setiap ujian itu adalah kasih sayang Allah," katanya.
Kini dalam kehidupan istri mendiang Ustaz Jefri Al Buchori itu adalah bagaimana menjaga keempat anak-anaknya bisa hidup dengan bahagia tanpa kekurangan sesuatu apapun. "Yang penting bagaimana saya sama anak-anak bisa sama-sama. Kerugian ini enggak sebanding dengan keselamatan yang Allah kasih yah," tutupnya.
Editor: Agung Budi Santoso
Sumber: Warta Kota
