Pemerintah dan pihak swasta di Kebumen adalah banyaknya warga lanjut usia (lansia) yang kondisinya sangat
memprihatinkan, ditilik dari sisi kesejahteraan lahir maupun batinnya.
"Bahkan banyak diantara mereka yang hidupnya terlunta-lunta, tak ada sanak saudara yang mengurusi walaupun hidupnya sebatangkara dengan kondisi ekonomi yang di bawah garis kemiskinan," ungkap Ketua Forum Peduli Lingkungan (FPL) Kebumen, Ir Sunaryo, di Kebumen, Jumat (18/04).
Dikatakan, sampai saat ini perhatian Pemerintah maupun pihak swasta di Kebumen masih tertuju pada penanganan anak- anak yatim piatu maupun tak mampu. Diantaranya, dengan menampung mereka di panti -
panti asuhan.
Bahkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen sudah bertahun-tahun memberikan bantuan melalui dana APBD untuk menopang pengasuhan mereka yang tinggal di panti-panti asuhan itu.
"Jadi, sangat disayangkan bila perhatian terhadap warga lansia yang kondisinya memprihatinkan sampai kini belum tersentuh. Padahal implementasinya bisa menggunakan pola yang sama yaitu ditampung dalam panti,"
ujar Sunaryo yang meminta segera direalisasikannya pendirian panti lansia di Kebumen, baik oleh Pemkab
Kebumen maupun swasta daerah ini.
Salah satu contoh nyata memprihatinkannya hidup warga lansia di Kebumen adalah kehidupan tiga janda tua yang bermukim di dekat tempat pembuangan sampah di Jalan Mangga Kebumen. Mereka adalah Ny Suratmi (75), Ny Sukirno (70) dan Ny Surajilah (70). Ketiganya tinggal dalam sebuah bangunan kecil di samping tempat sampah.
"Kami harus menghidupi diri sendiri dengan cara mencari sampah kardus dan botol plastik dari tempat sampah ini yang hasilnya tak seberapa. Anak-anak saya yang tinggal di tempat lain tak ada yang bisa membantu saya karena mereka pun miskin,''katanya.
" Sedangkan Bu Suratmi yang asli Desa Wonokriyo Gombong, sekarang sudah sebatangkara, tak ada sanak keluarga lagi," beber Ny Sukirno.(Krjogja/Kebumen Beriman)