Laman

Minggu, 13 April 2014

Masuk TNI Bayar, Berarti Tertipu


GOMBONG - Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo mengaku prihatin karena masih terjadinya praktik penipuan dalam penerimaan calon prajurit TNI AD. Dia merasa sedih karena banyak rakyat yang ingin mengabdi kepada negara justru harus membayar kepada oknum penipu.

"Jika ada yang sudah membayar dalam proses seleksi, berarti menjadi korban penipuan mafia werving," ujar Mayjen TNI Sunindyo usai menjadi inspektur upacara penutupan Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) TNI AD Gelombang II Tahap I TA 2013 Kodam IV Diponegoro di Dodik Secata Gombong, Kebumen, Sabtu (12/4).

Oleh jenderal bintang dua asal Klaten itu, para mafia werving tersebut diibaratkan seperti menembak dari atas kuda. Jadi kalau yang titip lolos masuk seleksi, uangnya akan diambil tetapi jika tidak lolos uangnya akan dikembalikan. Artinya, penipu sebenarnya tidak melakukan upaya apa-apa, karena jika seorang peserta seleksi lolos tidaknya itu semata-mata atas usahanya sendiri.

"Kami akan bekerja keras memberantas mafia werving TNI AD. Sekarang ini tes dilaksanakan empat hari, untuk menghindari waktu lama menunggu yang dimanfaatkan oleh para oknum melakukan penipuan," imbuh perwira tinggi yang sebelumnya menjabat Aspers Kasad tersebut seraya mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak percaya kepada para oknum yang mengaku seolah-olah bisa membantu memasukkan menjadi anggota TNI.

Mantan Dan Grup 2 Kopassus, Danrindam IV/Diponegoro, Danrem 051/Wijayakarta, Kasdam IV/Diponegoro itu menambahkan, minat pemuda untuk menjadi anggota TNI sangat tinggi. Dari yang dibutuhkan sebanyak 250-400 orang, jumlah pendaftar yang mengikuti seleksi mencapai 3.000-5.000 orang. Banyak yang mengikuti lebih dari dua kali, bahkan salah satu lulusan angkatan ini ada yang sampai mencoba hingga 11 kali.

Sementara itu, upacara penutupan pendidikan diikuti oleh 434 lulusan Secata Gombong. Diketahui ada satu peserta yang gagal dalam pendidikan dan dikembalikan kepada orang tuanya.

Adapun dari 434 lulusan, didominasi oleh anak petani 120 orang, swasta 117 orang, anak TNI AD 49, Polri 3 orang, PNS 49 orang, dan buruh 46 orang. Sisanya anak pansiunan TNI, Polri, dan PNS. Di antara sekian lulusan, ada satu lulusan yang berasal dari Dusun Kepek, Desa Setrojenar, Buluspesantren, Kebumen yakni bernama Yugo Prasetyo.

Upacara dihadiri oleh pejabat di jajaran Kodam IV/Diponengoro. Tampak Komandan Rindam IV Kol Inf Muhammad Hasan, anggota Forkominda seperti Kapolres Kebumen AKBP Faizal, Dandim 0709 Letkol Dany Rakca Andalasawan dan tokoh masyarakat Gombong Liem Kuswintoro dan R Soenarto.

Dalam kesempatan itu, Pangdam memberi penghargaan kepada Mukhlis asal Sukoharjo yang terpilih sebagai lulusan terbaik. Selain itu, Pangdam juga memberikan pengarahan kepada para orang tua prajurit yang menghadiri upacara penutupan. "Setelah menyelesaikan pendidikan tahap pertama, para lulusan Secata yang telah menyandang pangkat Prajurit Dua itu akan melanjutkan pendidikan sesuai dengan kecabangan masing-masing," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV/Diponegoro, Letkol Arh Elphis Rudy.
( Supriyanto / CN38 / SuaraMerdeka ) 

DAFTAR BLOG TER-UPDATE