"Namun setelah kami teliti, ternyata faktor penyebab kerusakan semata-mata bukan karena sering sering dilewati truk bermuatan pasir. Juga, kondisi tanah yang tak stabil dan sering meluapnya air drainase di dekatnya memperbesar tingkat kerawanan jalan-jalan tersebut," ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kebumen, Haryono Wahyudi MT, di ruang kerjanya, Rabu (16/04/2014).
Salah satu titik jalan yang kerawanannya tinggi adalah tikungan jalan Dukuh Tanuraksan Kecamatan/Kabupaten Kebumen. Setiap tahun titik tersebut diperbaiki, namun tak lama pasca perbaikan, kondisinya rusak parah kembali hingga selalu dikeluhkan para pengguna jalan. Menurut Haryono, gerusan air drainase yang kerap menggenangi titik jalan itu, diduga menjadi penyebab utama kerusakan.
"Berbagai cara perbaikan sudah kami lakukan, namun selalu gagal. Konstruksi jalan yang dibuat kuat untuk menahan beban truk-truk pengangkut pasir, ternyata tak mampu menahan kerusakan. Kini kami sedang mencari cara yang tepat untuk perbaikannya," kata Haryono.
Ruas-ruas jalan rawan lain yang langganan 'cepat rusak' adalah jalur jalan Tembono - Kebagoran dan Peniron - Kebakalan. Selain ramai dilewati truk-truk pengangkut pasir, kedua ruas jalan itu juga berada pada zona tanah yang 'ekspansif' atau labil.
"Tahun ini Peniron - Kebakalan akan kami perbaiki dengan betonisasi senilai Rp 2 miliar, bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan konstruksi beton bisa lebih mengamankan jalan dari kerusakan," ujar Haryono.(Dwi/krjogja)