"Bagaimana bentuk detailnya, nanti akan tergambarkan dalam perencanaan tekniknya. Yang jelas, pasar hewan baru itu nantinya bukanlah pasar hewan konvensional yang tingkat pencemarannya tinggi karena dilengkapi sistem pembuangan limbah yang meredam efek pencemarannya " papar Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen, RI Ageng Sulistyo Handoko SIP, di ruang kerjanya, Kamis (03/04/2014), menanggapi banyaknya protes warga di Desa Selokerto, Kecamatan Sempor.
Ageng mengakui belum ada titik temu antara warga dengan Pemkab Kebumen atas rencana alih fungsi tersebut. Hal itu disebabkan pertemuan antara kedua pihak sampai awal April 2014 ini belum merambah wilayah tehnis, sehingga wajarlah bila banyak protes bermunculan atas rencana itu. Munculnya protes disebabkan warga mengira bahwa pasar hewan itu nantinya adalah pasar hewan konvensional yang nuansanya adalah pasar hewan dengan polusi bau kotoran ternak yang menyengat.
"Pertemuan kami dengan warga beberapa waktu lalu hanya bersifat pemberitahuan bahwa terminal akan dialihfungsikan menjadi pasar hewan. Belum ada pemaparan soal teknis. Adapun Pasar Hewan Purbowangi akan beralih menjadi terminal yang baru," jelas Ageng. (Dwi/krjogja.com)