Laman

Senin, 26 Mei 2014

Rakerda DPD Perpamsi Jateng 2014 Digelar di Kebumen



KEBUMEN - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Jateng yang indikator kinerjanya masuk kategori kurang sehat mengalami peningkatan. Jika dari hasil audit tahun 2012, dari 35 PDAM hanya terdapat satu yang tidak sehat, tahun 2013 menjadi tiga yakni PDAM Banjarnegara, Brebes, dan Pati.

Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Jateng, Suparto Edi Sucahyo menjelaskan, kurang sehatnya sejumlah PDAM disebabkan sejumlah faktor.

Antara lain rendahnya tarif dasar yang belum bisa sesuai dengan prinsip full cost recovery atau pemulihan biaya penuh, sulitnya air baku yang bisa dikelola, minimnya infrastruktur, masih adanya sumberdaya manusia yang tidak berkompeten dan dukungan yang tidak optimal dari pemerintah daerah yang memiliki PDAM.

"Soal tarif misalnya, PDAM tidak bisa menentukan sendiri karena harus melibatkan lembaga eksekutif dan legislatif. Padahal rata-rata tarif yang berlaku di Jateng masih di bawah prinsip full cost recovery . Karena itu harus ada dukungan pemerintah daerah," ujar Suparto Edi Sucahyo saat pembukaan Rakerda DPD Perpamsi Jateng 2014 di Hotel Candisari Kebumen.

Rakerda yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen Adi Pandoyo dihadiri 100 tamu undangan, sekaligus digelar pisah sambut Direktur PDAM Purbalingga. Direktur PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen Zein Musta'in selaku tuan rumah memberi sambutan.

Lebih lanjut, Suparto Edi Sucahyo memaparkan secara nasional hingga April 2013 di Indonesia terdapat 410 PDAM. Dari jumlah itu hanya sebanyak 179 yang sehat sisanya, kurang sehat. Jumlah PDAM yang kurang sehat rata-rata PDAM yang masih kecil yakni memiliki kurang dari 10.000 pelanggan.

Dari 410 PDAM, 214 memiliki kurang dari 10.000 pelanggan, 136 PDAM memiliki 11.000-30.000 pelanggan, 20 PDAM memiliki 31.000-50.000 pelanggan, 19 PDAM memiliki 51.000-100.000 pelanggan dan 12 PDAM memiliki lebih dari 100.000 pelanggan.

"Tingkat kebutuhan air meningkat seiring dengan meningkatkan jumlah penduduk. Hal ini menjadi tantangan PDAM untuk bisa melayani masyarakat mengingat di sisi lain sumber air baku semakin menurun akibat kerusakan lingkungan yang luar biasa," imbuh pria yang sehari-hari menjabat sebagai Direktur PDAM Temanggung tersebut.

Atas berbagai persoalan tersebut, kata Suparto, Rakerda Perpamsi mengangkat tema "Meningkatkan Kerjasama dan Kebersamaan dalam Rangka Mewujudkan PDAM yang Mandiri dan Sehat". Rakerda fokus untuk menyusun program kerja meliputi meningkatkan cakupan pelayanan, menyehatkan PDAM, dan membantu PDAM yang tarifnya belum full cost recovery .

"Dengan meningkatkan kebersamaan diharapkan bisa memotivasi agar PDAM yang kurang sehat menjadi sehat kembali," tandasnya.

Sementara itu, Sekda Kebumen Adi Pandoyo dalam sambutannya meminta PDAM untuk menekan kebocoran air, melakukan penghematan dan efisiensi penyaluran air. Dia mengakui air baku yang semakin sulit menjadi tantangan bagi PDAM untuk dapat melayani pelanggan. (SuaraMerdeka)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE