Laman

Selasa, 27 Mei 2014

Warga NU Tak Kompak, Nasib NU Jelek



KEBUMEN  - KH Dr Manarul Hidayat dari PBNU dalam tausiyahnya mengatakan bahwa NU memiliki nasab yang shoheh atau bagus, tetapi nasibnya jelek karena disebabkan warga NU tidak kompak. Pada jaman orde baru jamaah NU maju meskipun organisasinya tidak boleh maju.

"Gus Dur berwasiat kepada saya bahwa kiai-kiai harus ikut politik, kiai bermacam macam ada kiai tandur, kiai muwur, kyai sembur, kiai catur dan kiai nutur.

Yang menentukan anggaran adalah DPR, jika NU tidak ada perwakilan di DPR maka NU tidak akan mendapat apa-apa. Untuk itu perlu ada perwakilan dan partai politik," ujarnya, saat menjadi pembicara dalam pelaksanaan Harlah ke-88 Nahdlatul Ulama dan Pelantikan Pengurus Cabang Asosiasi Bina Haji dan Umroh Indonesia (Asbihu) NU Kebumen, Senin (26/5) di halaman Ponpes An Nadliyah SMK Ma'arif 1 Kebumen Jalan Kusuma.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, jika NU berpolitik bersatu maka bupati, gubernur pasti dari NU dan pasti akan mengucurkan anggaran untuk NU maka dari itu pilihlah pemimpin dari kalangan NU.

"PBNU wajib memberitahu capres yang harus dipilih yaitu Jokowi-JK karena JK sebagai pengurus NU. Jadi tidak ada kata lain wajib memilih JK yang berpasangan dengan Jokowi. Bila memilih Prabowo-Hatta maka tahlilan muludan akan hilang," tandasnya seraya menyebutkan mengapa NU ada yang tidak mengikuti anjuran dari PBNU karena kepentingan pribadi dan NU tetap membela orang NU menang kalah.

Adapun susunan pengurus PC Asbihu NU Kebumen meliputi Dewan Pembina Ketua KH Wahid Mahfudz, Sekretaris KH Sufyan Al Khasani, Anggota Nyai Hj Latifah, Dewan Penasehat Ketua KH Ismail Abdus Shomad. Sekretaris Drs HM Maskur Rozaq M PdI, anggota KH Muhamad Ari Nashib. Dewan Syariah Ketua Drs HM Dawamudin Masdar MAg, Sekretaris Drs H Khamid MPdi, anggota KH Yusuf Zain. Dewan Pelaksana Ketua H Makruf Widodo MPdI, Sekretaris H Muksin SAg, Bendahara Ahmad Taryono.( Supriyanto / CN38 / SuaraMerdeka ) 


DAFTAR BLOG TER-UPDATE