Laman

Kamis, 12 Juni 2014

Guru TIK Kebumen Masih Galau Gunakan Kurikulum 2013



KEBUMEN  - Kurikulum Pendidikan 2013 (K13) di Kebumen akan dilaksanakan serentak mulai Tahun Ajaran 2014/2015 Juli mendatang. Namun, sejumlah polemik masih terdapat menjelang pelaksanaan K13 di kebumen. Salah satunya terkait kejelasan nasib Guru Teknologi dan Informatika Komputer (TIK). 

Mata Pelajaran TIK tidak diajarkan pada K13. TIK sudah terintegrasi dengan semua mata pelajaran, otomatis guru TIK pun tidak lagi mengajarkan TIK kepada peserta didik kelas 7 untuk tahun ini. Lantas bagaimana nasib mereka?

Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengarahkan para guru TIK, yang tereliminasi mapelnya, ke mata pelajaran baru Prakarya. Meski demikian, sejumlah kekhawatiran masih dirasakan terutama terkait status sertifikasi bagi guru yang telah lulus sertifikasi mapel TIK.

Pada Workshop Kurikulum 2013 yang diselenggarakan MGMP Mapel TIK Madrasah dibahas mengenai hal tersebut. Workshop dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis (11-12/6/2014) di MTs Negeri 1 Kebumen diikuti oleh 45 guru TIK MTs K3M MTs Negeri 1 Kebumen. Selain membahas pedoman pelaksanaan K13 untuk mapel Prakarya, juga disinggung mengenai kejelasan nasib guru TIK kedepan.

"Silahkan yakinkan anda sendiri, ingin terjun ke Prakarya atau pindah ke mapel lain sesuai ijazahnya." ujar Sugeng Widodo S.Pd, Ketua MGMP Mapel TIK K3M MTs Kebumen.

Diketahui, bahwa sebagian besar pengampu mapel TIK di MTs dan MA di Kebumen bukan berasal dari sarjana komputer. Problem yang dihadapi guru Mapel TIK madrasah khususnya bagi yang sudah bersertifikasi adalah sertifikasinya tidak akan dianggap, setidaknya untuk dua tahun kedepan karena kelas 7 dan 8 di tahun ajaran 2014/2015 masih diajarkan TIK.

Menurut Sugeng, disarikan dari Draft Permendikbud terkait Guru TIK pada Kurikulum 2013, ada beberapa hal terkait nasib guru TIK kedepan diantaranya: Guru TIK bisa berperan menjadi pembimbing TIK di sekolah, mutasi ke sekolah lain yang ada pelajaran TIK nya jika tetap ingin mengajar dan mempertahankan sertifikasi TIK nya, mengajar mapel lain sesuai ijasahnya, atau yakinkan diri untuk mejadi guru Prakarya.

Sugeng menghimbau para peserta workshop untuk mengambil Prakarya. "marilah kita nyemplung ke Prakarya." imbuhnya.

Sedang terkait nasib peserta sertifikasi TIK selama dua tahun ini, sebelum mapel TIK benar-benar hilang di sekolah, pemerintah meberikan keringanan untuk dapat mengajar mata pelajaran lain atau merangkap jabatan lain guna memenuhi ketentuan jam minimal sebanyak 24 jam. (BK01/mat)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE