Karanganyar sebagai pemateri pelatihan.
Di sela-sela pelatihan Siti Sutati mengatakan, pil KB yang dibuat oleh para petani tersebut fungsinya hampir mirip dengan pil KB untuk manusia, yakni memandulkan alat reproduksi . Hanya saja karena diperuntukan bagi tikus, maka dinamakan pil KB tikus. Diungkapkanya, pil KB tikus yang dibuat juga terbukti cukup ampuh.
Sebab bagi tikus yang sudah memakan pil KB tikus, maka selamanya akan mandul atau tidak bisa beranak.
“Cara pembuatan pil KB tikus juga cukup mudah, yakni dengan meramu bahan-bahan organik berupa gadung, kemiri, terasi, ikan teri dan air. Setelah jadi pil KB tikus ini kemudian disebar disawah agar dimakan oleh tikus”kata dia.
Ketua II Kelompok Tani Ketanda Desa Grenggeng, M Daldiri menjelaskan, pelatihan pembuatan pil KB tikus
tersebut merupakan salah satu upaya untuk pengendalian hama tikus di Desa Grenggeng yang masih cukup banyak. Sebab jika perkembang biakannya tidak segeradikendalikan, maka dalam jangka setahun saja jumlah tikus yang ada bisa mencapai jutaan. Mengingat tingkat populasi tikus yang cukup cepat dan banyak.
“Jika jumlah tikus sudah sebanyak itu, jelas akan mengancam pertanian.
Sebab dalam satu malam saja, hektaran tanaman padi bisa habis diserang kawanan tikus,”jelasnya.
Lanjut dia, untuk cara penanganan hama tikus di wilayah Desa Grenggeng, petani memang memilih
dengan bahan-bahan alami maupun manual seperti gropyokan ketimbang menggunakan bahan kimia.
“Hal itu karena kita mulai menyadari betapa bahanya menggunakan bahan-bahan kimia, baik itu bagi tanah maupun kesehatan,”imbuhnya. (RadarBanyumas/BK/KebumenBeriman)
