Laman

Jumat, 20 Juni 2014

Terus Dilanda Krisis, Persibangga Dijual



PURBALINGGA – Klub sepakbola
Purbalingga, Persibangga akan dijual. Hal ini dianggap sebagai
langkah terakhir pemecahan krisis yang dialami manajemen.

Manajemen merasa sudah tidak sanggup lagi membiayai operasional klub. Keputusan ini didapat setelah
para komisaris, manajemen, pemda dan Ketua Umum Persibangga melakukan pertemuan membicarakan persoalan finansial.

Kepala CEO PT Persibangga Sportama, H Rohman Supriyadi mengatakan, bahwa kondisi tim Persibangga sejak musim lalu memang terus diterpa persoalan finansial. Nasib memperihatinkan bagi tim Kota Perwira ini disebabkan karena minimnya pemasukan pada klub, baik dari sponsor, pengusaha, masyarakat, dan pemerintah daerah. Kurangya pemasukan bagi klub menyebabkan manajemen kesulitan memfasilitasi tim. Sehingga falam menjalani kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 ini merasa sangat berat.

“Memang persoalan finansial terus menerpa tim kami, karena tidak adanya sponsor satu pun yang

membantu finansial. Selama ini, biaya akomodasi dan pembayaran gaji para pemain hanya didapatkan
dari segelintir orang dan beberapa pemilik klub pengcab PSSI Purbalingga secara patungan untuk membiayai tim ini,”kata Rohman, (18/6).

Dia menambahkan, selama putaran kompetisi 2014, pemasukan dari tiketing masih jauh seperti yang
harapan. Sehingga kebutuhan untuk biaya akomodasi dan pembayaran gaji sering kali mengalami kesulitan.

Padahal, lanjut Rohman, donor dan dari penjuatan tiket itu sangatlah membantu. Jika setiap pertandingan
stadion bisa dipenuhi oleh penonton. “Pembayaran gaji pemain dan pelatih selama dua bulan sejak
Mei hingga Juni belum dibayarkan.

Ditambah lagi untuk bonus, juga belum diterima oleh kepelatihan Persibangga,” ungkapnya.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, krisis finansial yang menimpa Persibangga memang cukup pelik.
Dua bulan gaji yang belum dibayarkan yang mencapai 200 juta.

Dengan berat hati, Persibangga akan dijual. Hal ini juga sudah dipikirkan oleh manajemen akan dampak yang akan terjadi. Salah satunya adalah kekecewaan dari para suporter setia Persibangga -Braling mania-. “Kami tahu, Braling mania pasti kecewa atas keputusan penjualan tim ini,”tambahnya.

Meskipun demikian, manajemen berharap, investor baru yang nantinya akan membeli Persibangga
adalah orang atau pengusaha asal Purbalingga. Sehingga apabila tim sudah berganti kepemilikan akan
tetap bermain di Stadion Goentoer Darjono, Purbalingga. Sehingga, yang diprioritaskan adalah akan mencoba menawarkan penjualan tim kepada beberapa pengusaha asal Purbalingga yang sekiranya mampu
untuk menyelamatkan tim kesayangan kota Perwira. “Kami utamakan, orang asli purbalingga untuk membeli tim ini. Baru kalau tidak ada yang berminat, manajemen akan menawarkanya kepada investor
dari daerah lain,” ungkapnya. (RadarBanyumas)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE