Kuda milik Bupati Kebumen Buyar Winarso itu mengalahkan para pesaing. Dalam kelas tersebut, juara II diraih Raja Yess One, juara III disabet Ndalu Gela, dan King sebagai juara IV.
Ribuan masyarakat di pesisir selatan Kebumen tumpah ruah menyaksikan final pacuan kuda yang digelar oleh Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Kebumen tersebut. Tidak sedikit warga dari luar daerah yang menyaksikan puncak tradiisi pacuan kuda yang digelar rutin saat lebaran tersebut.
Selain para peserta lokal Kebumen, lomba yang dimulai sejak Sabtu (31/7) itu diikuti peserta dari luar daerah seperti Yogyakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Dari 92 kuda yang mengikuti pacuan di 12 kelas memperebutkan trofi piala Bupati Kebumen dan uang pembinaan jutaan rupiah.
Ketua Panitia Bambang Paryono mengatakan, pacuan kuda tersebut telah menjadi tradisi dan kebiasaan warga Kecamatan Ambal dalam merayakan Lebaran. Setiap tahun, acara yang digelar secara swadaya itu mendapatkan sambutan luar biasa dari warga, utamanya pemudik.
Sayangnya, event itu masih jauh dari batasan keamanan. Pasalnya, banyak warga yang melihat masuk dalam perlintasan pacuan. Selain itu fasilitas juga masih seadanya. Maklum acara tersebut digelar secara swadaya oleh para pecinta kuda, padahal sangat potensial menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat mengambil peran untuk membuat arena balap kuda menjadi representatif, minimal kelas nasional," imbuh Bambang Paryono.
Selain kelas A 2.000 meter, dilombakan pula kelas A terbuka dan kelas A sprint. Kelas lainnya B, C, D, E, F, dan kelas terbuka 2.000 meter serta terbuka sprint. Juga jelas lokal tradisional, mini, dan kelas derbi terdiri atas muda, remaja, pemula dan perdana. (SuaraMerdeka/
