Sanmulyo Diharjo (80) warga Desa Kedungpuji, Gombong yang rumahnya dekat dengan lokasi jalan rusak itu mengatakan, jalan yang ambles dengan kedalaman hingga 30 cm tersebut mengakibatkan banyak pengendara motor yang oleng lalu terjatuh. Apalagi pada malam hari, saat kondisi gelap warga tidak melihat jika ada lubang di tepi jalan tersebut. Dalam sehari lebih dari dua kejadian pengendara motor terjatuh di lokasi jalan yang rusak.
"Agar korban tidak bertambah, maka warga menandai dengan kayu dan sebatang pohon pisang dan bendera warna merah," ujar Sanmulyo Diharjo, Selasa (6/5).
Banyaknya korban akibat jalan rusak itu dibenarkan oleh Eko Waluyo (50), warga Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar yang bekerja di bengkel dekat jalan tersebut.
Menurut dia, terakhir kali kecelakaan menimpa seorang tukang becak bersama dua orang penumpangnya yang terguling akibat terperosok di ruas jalan yang ambles. Akibatnya dua penumpang yang pulang dari periksa ke rumah sakit terluka akibat tertimpa becak.
"Saya melihat sendiri kejadiannya. Untung saja, di belakang tidak ada kendaraan besar," ujar Eko Waluyo seraya berharap pemerintah segera memperbaiki ruas jalan yang ambles tersebut.
Sementara itu, jalan yang ambles tidak hanya di ruas Jalan Yos Sudarso saja. Di sepanjang Jalan Raya Gombong-Karanganyar juga terdapat banyak jalan yang berlubang. Lubang cukup banyak terdapat di ruas Alang-alang Amba Karanganyar.
"Selain itu, kondisi jalan juga bergelombang karena aspal untuk tambalan jalan tidak merata," ujarnya.
(Suara Merdeka/LintasKebumen©2014)