“Baimana tidak seperti anak kecil, beberapa kali sidang Paripurna terpaksa harus gagal karena tidak memenuhi kuorom, akibat banyaknya anggota dewan yang tidak hadir. Kebanyakan diantara mereka absen karena yang tidak lolos dalam pileg yang baru saja berlalu,” katanya, kemarin.
Menurutnya, sikap tidak bertanggungjawab anggota dewan itu benar-benar tidak patut dicontoh. Mereka melampiaskan kekecewaan atas gagalnya menjadi anggota dewan, kemudian mereka ngambek dan tidak mau menghadiri persidangan. “Akibatnya, beberapa agenda Raperda yang seharusnya menjadi pembahasan dewan untuk ditetapkan menjadi Perda, gagal total,” sesalnya.
Apapun alasannya, kata dia melanjutkan, apa yang dilakukan anggota DPRD tersebut tidak dapat dibenarkan. Bukan saja melanggar aturan dan menghambat proses legislasi atas beberapa Raperda, tindakan anggota dewan juga mengecewakan rakyat yang mereka wakili. “Perilaku anggota dewan yang demikian tidak sesuai dengan sumpah dan janji mereka saat dilantik, bahwa mereka akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Bahkan Sufyan, yang juga pengasuh Ponpes Al Hasani Jatimulyo Alian mengecam keras perilaku anggota dewan yang tidak terpuji tersebut. “Untung saja mereka tidak terpilih lagi. Kalau terpilihpun paling-paling juga mengecewakan rakyat,” katanya.
Pihaknya mendesak kepada Ketua DPRD kabupaten Kebumen agar mencatat anggotanya yang suka mbolos dan mengumumkannya di media massa agar masyarakat tahu siapa wakil rakyat yang tidak konsisten menjalankan amanah rakyat. Dengan begitu maka mereka akan mendapat catatan buruk dan mendapat sangsi sosial dari masyarakat.
Kiyai yang dikenal vokal itupun segera akan mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Kebumen, agar menyetop gaji anggota dewan yang t tidak menjalankan tugas dengan baik. “Mereka digaji dengan uang rakyat, tetapi kalau tidak mau bekerja, buat apa dibayar. Selain pemborosan anggaran juga menyakiti hati rakyat,” tuntasnya. (har/bdg/radarbanyumas)