BULUSPESANTREN - banyaknya warga masyarakat yang kurang peduli dengan dampak pembuangan sembarangan sampah plastik mendorong Darmanto (50), warga Desa Bocor Kecamatan Buluspesantren Kebumen, memutuskan untuk menekuni usaha pengelolaan limbah plastik. Limbah kantung plastik dan karung plastik dikumpulkannya untuk didaur ulang menjadi kantung plastik dan tali rafia.
"Sudah 5 tahun saya berkutat dengan usaha pengelolaan sampah plastik ini. Awalnya saya ingin menyumbangkan tenaga untuk mengurangi pencemaran limbah plastik di sekitar kita yang semakin lama semakin sulit dikendalikan," ujar Darmanto, di tempat usahanya, Minggu (08/06/2014).
Menurut Darmanto limbah plastik yang dikelolanya adalah aneka kantung plastik dan karung plastik. Limbah plastik diperolehnya dari sebuah pabrik kardus di Serang Jawa Barat dan sebagian dari setoran pemilik lapak-lapak barang bekas di Kebumen. "Meskipun kami punya alat pencuci limbah plastik, namun limbah plastik yang diserahkan kepada kami kondisinya harus bersih agar tak kesulitan membersihkannya," ujar Darmanto yang kini memiliki
8 pekerja.
Proses pengelolaan limbah plastik diawali dengan pemotongan plastik dengan mesin pemotong. Kemudian dicuci dalam bak pencuci dan dikelompokkan berdasarkan jenis plastiknya, yaitu plastik kelas 1 yang semuanya berwarna putih dan plastik kelas 2 yang merupakan campuran dari plastik aneka warna. Setelah itu, potongan-potongan plastik itu dijemur di bawah terik matahari. Selanjutnya, limbah plastik dari kantung plastik diolah menjadi tas plastik atau tas kresek. Sedangkan limbah dari karung plastik didaur ulang menjadi tali rafia. (krjogja/Dwi)