"Orang-orang yang melakukan 'black campaign' justru menunjukkan rasa tidak percaya diri. Seluruh masyarakatharus cerdas membaca situasi, jangan mudah percaya 'black campaign'," katanyadi Semarang, Sabtu.Menjelang pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014,ia mengakui aksi "black campaign" yang menyudutkan salah satu kandidat calon presiden dan wakil presiden kian marakdi tengah masyarakat. Iamengakui masyarakatsecara umum memang belum cukup cerdas untuk membaca situasi politik yang terjadi sehingga dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan berkampanye gelap.
"Untuk itu, masyarakatharus dicerdaskan dan dididik untuk berpikir kritis dalam menyikapi realitas politik. Sebenarnya ini (pencerdasan masyarakat,red.) menjadi tanggung jawab partai politik," katanya.
Namun,katadia, kenyataannya kalangan parpol belum melakukan tugas tersebut dengan baik sehingga masih banyak masyarakat,terutama di pedesaan belum cukup cerdas menyikapi realitas politik. Oleh karena itu, katadia, NUsebagai bagian dari bangsa merasa memiliki tanggung jawab untuk melakukan pencerdasan politik, terutama di kalangan warga nahdliyin agar tidak mudah dibodohi dan dipengaruhi.
"Kami selalu menyampaikan kepada warga NUdalam berbagai kesempatan. Seperti tadi (7/6) pagi, saat konferensi cabang NUdi Klaten, saya ingatkan untuk mewaspadai 'black campaign' yang kian marak," katanya.
Iajuga menegaskan larangan bagi warga NUuntuk menunjukkan keberpihakannya kepada salah satu kandidat capres-cawapres Pilpres 2014lewat cara-cara yang tidak benar dan haram, seperti "black campaign".
"Sebenarnya, masyarakatyang punya struktur komando, sebagaimana warga NUdan Muhammadiyah, lebih mudah untuk dilakukan penjernihan dan klarifikasi jika ada informasi-infor
masi yang tidak benar," katanya.
Hapsin mengungkapkan penjernihan dan klarifikasi jika beredar informasi-informasi tidak benar di masyarakatberkaitan dengan kandidat capres-cawapres dilakukan tanpa keberpihakan kepada salah satu calon.
"Apakah pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla atau Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, jika memang ada 'black campaign' atau informasi menyesatkan di kalangan umat, kamiakan berupaya menjernihkan," tegasnya. (Antara)