Akan tetapi, kebakaran itu menyebabkan Mujirah mengalami luka bakar 30%. Korban dilarikan ke Puskesmas Puring untuk menjalani perawatan intensif. Adapun kerugian meterial yang diakibatkan oleh musibah tersebut mencapai Rp 500 juta.
Informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat Ahmad Jumadi yang kebetulan mempunyai usaha bengkel sepeda motor sedang bekerja di bengkelnya. Tiba-tiba dia melihat asap yang timbul dari bengkel yang kemungkinan akibar arus pendek atau korsleting listrik.
Api langsung menyambar atap rumah yang terbuat dari kayu. Bagaimana tidak, bengkel yang sekaligus toko yang menyediakan bensin dan solar dan gas elpiji 3 kg. Karena besarnya api, kobaran api pun menyambar rumah ibu kandungnya yang tidak jauh dari rumah korban.
Api pun membesar hingga sulit dikendalikan. Tak butuh waktu lama, kedua rumah tersebut rata dengan tanah. Petugas pemadam kebarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen datang dengan satu unit mobil pemadan dan dua tangki sekitar 30 menit kemudian.
"Setelah melakukan pemadaman api, kemudian melakukan pendinginan selama 45 meni hingga api benar-benar padam," ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kebumen Arif Rahmadi. (SuaraMerdeka/