"Jadi totalnya saat ini menjadi 50 ribu masker. Penyediaan masker dilakukan untuk mengantisipasi kalau Gunung Slamet mengalami erupsi," jelas Sekretaris Dinkes Banyumas Sadiyanto, Rabu (26/3).
Menurutnya, sebagian besar masker telah didistribusikan ke puskesmas- puskemas di sekitar lereng Gunung Slamet seperti Baturraden, Sumbang, Pekuncen, Karanglewas, Cilongok dan Kedungbanteng.
"Prioritasnya adalah daerah-daerah yang paling dekat radiusnya dengan puncak Gunung Slamet," tambahnya.
Sementara aktivitas Gunung Slamet relatif masih fluktuatif. Bahkan, sejumlah desa dilaporkan mengalami hujan abu. Di antaranya adalah desa-desa di Kecamatan Sumbang, Baturraden, Karanglewas dan Cilongok.
"Ada sejumlah desa yang mengalami hujan abu. Tetapi hanya tipis," kata salah seorang warga Limpakuwus, Yanto.
Berdasarkan pengamatan dari Pos Gambuhan, Pemalang, aktivitas mulai pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, telah terjadi 50 kali gempa hembusan asap dan dua kali gempa letusan. Ketinggian asap putih yang dikeluarkan Gunung Slamet mencapai 400-600 meter. (MetroTV/LintasKebumen)