Laman

Rabu, 26 Maret 2014

Mimpi Wanita Pemecah Batu di Bantaran Sungai Kemit - Kebumen


Kebumen: Setiap orang pasti punya mimpi. Untuk meraih mimpi tersebut banyak hal yang harus diperjuangkan, meski bukan hal kecil. Tri Handayani, adalah salah seorang peserta Rumah Gemilang Indonesia (RGI) angkatan 9 jurusan Tata Busana asal Kebumen-Jawa Tengah, yang punya mimpi besar dalam hidup.

Sebelum masuk ke RGI, Tri dulunya menjadi pemecah batu di bantaran Sungai Kemit, Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Ayahnya berprofesi sebagai penambang pasir dan ibunya berprofesi sebagai pemecah batu di bantaran Sungai Kemit. Dengan peralatan seadanya, tak jarang tangan lembut Tri harus mengangkat palu besi seberat 5 kilogram dan memukulkannya ke batu kali berukuran sedang untuk menjadi kerikil. 

Hal itu dikerjakan Tri disela-sela kesibukannya sebagai pelajar di SMK Maarif 5 Gembong. Hasilnya memang tidak seberapa, namun asalkan bisa membantu meringankan beban orang tua, ia senang mengerjakannya. Untuk mencari penghasilan tambahan, di sela waktu belajarnya di malam hari, ia juga membuat bros dan pernak pernik lainnya untuk dijual.

Dibalik ketangguhannya sebagai seorang wanita, Tri pun memiliki sebuah mimpi. Ia ingin menjadi seorang desainer muslimah untuk membanggakan orangtuanya dan membangun perekonomian keluarga. Ia pun datang ke RGI untuk menimba ilmu sebagai bekal untuk meraih mimpinya. 

Dian Pelangi adalah idola sekaligus inspirasinya, seorang desainer hijab yang karyanya telah menjadi salah satutrendsetter hijab saat ini. Dia berharap suatu saat nanti bisa bertemu dengan idolanya agar bisa belajar dan mendapat ilmu langsung dengan sang idola.

Semangat terus buat Tri, semoga kamu bisa meraih apa yang kamu cita-citakan dan menjadi manusia yang sukses, dan bermanfaat. (Al Azhar peduli Ummat/Arny Christika)

Humas Al Azhar peduli Ummat adalah pewarta warga. 

Sumber: liputan6.com

DAFTAR BLOG TER-UPDATE