KEBUMEN - "SEBAGAI pelaku kesenian, saya prihatin karena 69 tahun kita merdeka sejak Orde Lama pernah ada Menteri Kebudayaan dalam kabinet kita. Ini sungguh melukai para pelaku seni budaya."
Upacara tegas tersebut disampaikan Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kabupaten Kebumen Ki Basuki Hendro Prayitno yang juga seorang dalang kondang dari Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, pada Sarasehan Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) bertema "Dengan Keanekaragaman Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan untuk Memilih Pemimpin Bangsa," di Gedung PKK, Selasa kemarin.
Acara yang diprakarsai Kantor Kesbangpol Kebumen itu dibuka Wakil Bupati Kebumen Djuwarni. Adapun pembicara Drs Mustofa Depe, Komper Wardopo (Suara Merdeka), dan Rahmat Winarto SH dari Badan Kesbangpol Provinsi Jateng, dipandu Aries Susetyo SE MM dari STIE Putra Bangsa.
Ki Basuki yang diberi kesempatan menyampaikan pertanyaan pun langsung mengusulkan kepada pemimpin bangsa yang terpilih 9 Juli nanti agar betul-betul memperhatikan kebudayaan dan menempatkan Menteri Kebudayaan. Jangan sampai kebudayaan selalu dijadikan anak tiri dan digabung dengan kementrian lain.
Menurut Basuki, kebudayaan sangat terkait dengan karakter dan jati diri bangsa. Bangsa yang maju dan kuat secara ekonomi seperti Jepang dan Tiongkok karena rakyatnya sangat menghargai seni budaya leluhurnya.
Rahmat Winarto dari Badan Kesbangpol Provinsi mengingatkan bangsa Indonesia untuk menghargai keanekaragaman budaya yang dimiliki. Sebab keanekaragaman budaya atau pluralisme itu bisa menjadi kekuatan sekaligus ancaman bila tidak dikelola dengan baik. (Komper wardopo-78/SuaraMerdeka)