SLEMAN - Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMA mulai dilaksanakan, Senin (14/4). Menghadapi agenda UN, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman membuka posko. Selain untuk memudahkan koordinasi, lewat posko ini masyarakat juga bisa melaporkan berbagai bentuk kecurangan selama ujian.
"Silakan lapor jika mendapati penyimpangan ujian. Selama UN berlangsung, kami siapkan posko di kantor dinas," kata Kepala Disdikpora Sleman Arif Haryono, Minggu (13/4)
Setiap laporan yang masuk ke posko nantinya akan ditelaah menjadi kewenangan pihak sekolah, pokja, Pemkab atau Pemprov. Posko semacam ini juga diadakan saat pelaksanaan UN tahun lalu. Menurut Arif, saat itu tidak ada aduan dari masyarakat mengenai penyimpangan ujian.
Upaya lain untuk mengantisipasi kecurangan dengan menambah jumlah pengawas dari kalangan perguruan tinggi. Jika tahun lalu tiap sekolah hanya diisi satu pengawas, kini disesuaikan dengan jumlah ruangan. Pada sekolah yang memiliki tiga ruang kelas untuk pelaksanaan UN, akan ditempatkan satu pengawas. Adapun sekolah dengan jumlah ruang 4-10 kelas, pengawasan dilakukan oleh dua orang dan lebih dari itu tiga orang.
"Jumlah pengawas ditambah agar hasilnya bisa optimal. Mengingat nilai UN SMA tahun ini dijadikan salah satu pertimbangan seleksi masuk perguruan tinggi," papar Arif.
Kepala Bidang Pendidikan Kurikulum dan Kesiswaan Disdikpora Sleman, Sri Wantini menambahkan, pengawasan UN 2014 dilakukan oleh akademisi dari UGM. Keseluruhan ada 1.364 pengawas dimana 582 orang bertugas di SMA/MA, dan 782 di SMK.
Sedangkan pengawas ruangan, sebagaimana tahun sebelumnya tetap menerapkan sistem silang dengan sekolah lain. Surat keputusan mengenai hal itu sudah ditetapkan dan dikirimkan ke UNY selaku koordinator pengawasan UN.
( Amelia Hapsari / CN31 / SMNetwork )