Bahkan gempa yang terjadi pada pukul 20.33,36 WIB dan berpusat di 9.30 Lintang Selatan (LS)- 110.33 Bujur Timur (BT), dengan kedalaman 10 Km itu sempat dirasakan sampai Magelang.
"Gempa yang terjadi pada Jumat (18/4) kemarin terjadi di laut, tepatnya 151 Km Barat Daya Gunungkidul. Meski pusat gempanya ada di laut dalam, tapi tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Karena kekuatan gempa tersebut kurang dari 7,3 SR, jadi masyarakat tidak perlu panik," papar Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Yogyakarta Bambang Suryo Santoso.
Bambang menyatakan, gempa dirasakan masyarakat dengan kekuatan II-III MMI (seperti truk lewat). Meski banyak anggota masyarakat yang merasakan, tapi tidak ada laporan tentang kerusakan bangunan atau korban jiwa yang diakibatkan oleh gempa bumi.
Bambang menambahkan, berdasarkan data yang ada di BMKG, pasca terjadi gempa utama dengan kekuatan 5,6 SR sempai diikuti dengen 3 gempa kali susulan. Gempa susulan tersebut memiliki kekuatan, 3,8 SR dan 2,8 SR. Adanya 3 kali gempa susulan tersebut tergolong normal, hal itu bisa dilihat dari kekuatan gempa yang terus menurun.
"Kemungkinan terjadinya gempa susulan pasca gempa utama pasti ada. Tapi berdasarkan pengalaman, kekuatan gempa susulan selalu lebih kecil dari gempa utama. Oleh karena itu, waspada tetap penting tapi jangan sampai mempercayai adanya isu yang menyesatkan," jelas Bambang. (Ria)