Laman

Selasa, 10 Juni 2014

Kades Tanjungmeru Dituntut Mundur



KUTOWINANGUN  - Ratusan warga Desa Tanjungmeru Kecamatan Kutowinangun Kebumen, Senin (10/6) menggelar aksi demo dengan menggruduk Kantor Pemerintahan Desa Tanjungmeru. Aksi demo yang dilakukan ratusan warga sejak pukul 08.00 WIB tersebut dipicu oleh terbuktinya kasus perselingkuhan yang dilakukan Kades setempat bersama salah seorang warganya, yakni Siti Rokhayatun yang masih bersuami.

Dalam aksi tersebut warga menuntut Kades Tanjungmeru, yakni Sardiyo untuk mengundurkan diri. Alasannya warga merasa Kades tersebut sudah tidak layak memimpin . Selain itu, warga juga merasa sangat malu atas tindakan bejat kades karena melakukan perselingkuhan.

Para peserta demo sempat merasa marah, pasalnya berjam-jam ditunggu, Kades tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya di kantor pemerintahan desa. Pada kesempatan itu, warga berhasil mendatangkan Siti Rokhayatun selaku pihak perempuan yang melakukan selingkuh hubungan badan dengan sang kades . Saat diinterogasi warga, Siti mengakui sudah selama setahun dan beberapa kali diajak berhubungan badan oleh kades Tanjungmeru.

Di lokasi kantor Pemerintahan Desa Tanjungmeru nampak puluhan anggota Polres Kebumen dan sejumlah anggota Koramil Kutowinangun turut mengawal aksi demo. Kedatangan mereka tidak lain untuk mengantisipasi tindak anarkis dari warga.

Melihat amarah warga, Camat Kutowinangun, Agus Susanto Ssos yang datang ke lokasi langsung menggiring warga untuk masuk ke aula Kantor Pemerintahan Desa guna bermusyawarah. Hal itu dia lakukan untuk meredam amarah warga agar tidak sampai terjadi tindak anarkis. Selama proses musyawarah suasana sempat tegang, pasalnya banyak warga yang berteriak dan tetap ngotot meminta Kades Tanjungmeru mundur dari jabatanya. Terlebih lagi sampai dengan berakhirnya musyawarah, Kades juga tak datang ke kantor pemerintahan desa.

Di sela-sela musyawarah, salah seorang tokoh Agama Desa Tanjungmeru Muhdhor (45) menyampaikan, atas kasus perselingkuhan yang dilakukan Kadesnya (Sardiyo, red), warga sangat merasa malu sekali. Menurut warga, kades yang sudah melakukan tindakan zina jelas tidak layak menjadi pemimpin masyarakat. Terlebih kasus perselingkuhan tersebut bukan lagi tuduhan, melainkan fakta. Sebab dari pihak perempuan pelaku perselingkuhan juga sudah mengakui perbuatan Kades terhadapnya.

“Kami sebagai warga meminta dengan hormat kades membuat surat pengunduran dirinya. Selama kades masih mau mundur secara baik-baik, warga tidak akan melakukan tidak anarkis. Namun jika kades masih nekad dan tidak mau mengundurkan diri, maka jangan salahkan warga jika mereka bertindak anarkis ,”tuntut Muhdor diampingi Abu Sujah, tokoh masyarakat yang juga mantan kades Desa Tanjungmeru dan puluhan warga lainya.

Di sela-sela musyawarah, Camat Kutowinangun Agus susanto, berharap agar warga tetap tenang. Pasalnya, persoalan perselingkuhan kades Tanjungmeru sudah dilaporkan ke Bupati dan sedang dalam proses penyidikan inspektorat. Agus menerangkan, bahwa untuk meminta Kades mengundurkan diri memerlukan proses yang rumit.

“Oleh sebab itu kita meminta agar warga bersabar sambil menunggu proses penyidikan berlangsung. Karena jika nanti Kades terbukti bersalah, pasti akan diberi sanksi,”pungkasnya.(ben/bdg/radarbanyumas) 

DAFTAR BLOG TER-UPDATE