Laman

Rabu, 11 Juni 2014

Petani Gagal Tanam, Pemilik Traktor Ikut Rugi



AMBAL - Pemilik traktor di Desa Pucangan, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, ikut rugi karena biaya solar dan ongkos tenaga tidak dibayar oleh pemilik sawah. Hal itu terjadi akibat sawah yang sudah ditraktor, gagal tanam akibat kekeringan.

"Biaya traktor, biasanya dibayar setelah tanam. Namun, begitu sawah sudah ditraktor, gagal tanam. Mau meminta bayaran, rasanya tidak enak karena lagi susah," ujar Nuji (43) pemilik sekaligus operator traktor kepada KRjogja.com, Selasa (10/06/2014).

Masalah air yang dihadapi petani Pucangan, akibat air irigasi dari Waduk Wadaslintang tidak bisa mengalir sampai ke desanya. Luas sawah yang menjadi lahan bera atau tidak bisa ditanami padi akibat kekeringan, mencapai puluhan hektare. "Begitu sawah dibajak, ternyata air irigasi tidak mengalir," ujar Jarimin (55).

Jarimin dan petani yang lain, membajak sawah ketika masih ada hujan. Petani juga sudah membuat benih. Tetapi, begitu tidak ada hujan, air irigasi ternyata tidak mengalir.

Hanya sebagian kecil petani yang kemudian menyedot air tanah agar bisa tanam. Sebagian besar pasrah
karena tidak kuat jika harus mengeluarkan biaya sedot Rp 75.000 perhari. Padahal sampai panen, bisa lima sampai enam kali menyedot air.
(KrJogja/KebumenBeriman)

DAFTAR BLOG TER-UPDATE